Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

444.348 Kasus Covid-19 di Indonesia dan 19 Daerah yang Jadi Zona Merah

Kompas.com - 11/11/2020, 06:38 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penularan virus corona di tengah masyarakat masih terus terjadi. Bahkan, meski pandemi telah berjalan selama delapan bulan terakhir, pemerintah melaporkan masih ada pemerintah daerah yang menangani situasi secara buruk, sehingga wilayahnya masuk ke dalam zona merah risiko penularan virus corona.

Hal ini terlihat dengan masih bertambahnya 3.779 kasus baru merujuk data pemerintah, Selasa (10/11/2020) pukul 12.00 WIB.

 

Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 444.348 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Sementara itu, dari jumlah keseluruhan kasus positif, tercatat kasus aktif sebanyak 53.846 orang.

Baca juga: Update 27 Zona Merah Covid-19 di Indonesia, DIY Masuk Daftar, Jateng Terbanyak

Selain kasus positif, diketahui ada 55.560 orang yang saat ini berstatus suspek terkait penularan virus corona.

Informasi ini diungkap Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima wartawan pada Selasa sore.

Data juga bisa diakses publik melalui situs Covid19.go.id dan Kemkes.go.id, dengan update yang diberikan setiap sore.

33.063 spesimen diperiksa

Sebanyak 3.779 kasus baru Covid-19 diketahui setelah pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap 33.063 spesimen dalam sehari.

Pada periode yang sama, ada 32.020 orang yang diambil sampelnya untuk menjalani pemeriksaan spesimen.

Total, pemerintah sudah memeriksa 4.857.452 spesimen dari 3.137.485 orang yang diambil sampelnya hingga saat ini.

Sebagai catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Kasus Covid-19 saat ini sudah tercatat di semua provinsi di Indonesia, dari Aceh hingga Papua.

Baca juga: Satgas Covid-19: Kepatuhan Pakai Masker Masih Lebih Tinggi Ketimbang Jaga Jarak

Secara lebih rinci, ada 503 kabupaten/kota dari 34 provinsi yang mencatat pasien akibat terinfeksi virus corona. Artinya, lebih dari 97 persen wilayah di Indonesia sudah terdampak pandemi Covid-19.

Pasien sembuh dan meninggal dunia

Meskipun jumlah kasus terus bertambah, harapan muncul dengan semakin banyaknya pasien Covid-19 yang sembuh.

Dalam sehari, diketahui ada penambahan 3.475 pasien Covid-19 yang sembuh dan dianggap tidak lagi terinfeksi virus corona.

Mereka dinyatakan sembuh berdasarkan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) yang memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh kini mencapai 375.741 orang sejak awal pandemi.

Baca juga: Satgas Covid-19: Masyarakat Paling Sulit Terapkan Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan

Namun, kabar duka kembali muncul dengan bertambahnya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Pada periode 9-10 November 2020, ada 72 pasien Covid-19 yang tutup usia. Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 14.761 orang.

19 daerah jadi zona merah

Pemerintah mencatat 19 kota/kabupaten mengalami perubahan status zonasi Covid-19 pada pekan ini.

Hal itu terjadi setelah mengalami peningkatan risiko penularan Covid-19 dari zona oranye (risiko sedang penularan) berubah menjadi zona merah (risiko tinggi).

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan, perubahan ini menunjukkan penanganan Covid-19 pada rentang waktu 1-8 November buruk.

Hal itu pun menyebabkan semakin banyaknya daerah yang mengalami peningkatan zona risiko.

"Pada pekan ini, yang menjadi sorotan pada 19 kabupaten/kota yang berpindah dari zona oranye ke zona merah. Padahal, sebelumnya di zona oranye seharusnya bisa berpindah ke zona kuning (risiko rendah)," kata Wiku di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: Satgas: 19 Kabupaten/Kota Zona Oranye Berubah Jadi Zona Merah Covid-19

Adapun 19 daerah itu meliputi, Kota Bengkulu, Bantul, Karawang, Bekasi, Cilacap, Magelang, Karanganyar, Semarang, Kota Tegal, dan Tanah Bumbu.

Kemudian disusul Kotawaringin Timur, Sukamara, Sumbawa, Kota Bima, Kota Kupang, Banggai Kepulauan, Kota Tomohon, Tanah Datar dan Kota Gunungsitoli.

Wiku menyayangkan kondisi ini. Menurutnya, perubahan ini juga menunjukkan masyarakat dan pemerintah lengah mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Di sisi lain, ia meminta 19 daerah yang mengalami perubahan status zonasi supaya mengevaluasi penerapan protokol kesehatan.

Ia menyatakan perpindahan zona ke arah yang lebih berisiko seharusnya dapat dihindari.

Untuk itu, ia mengingatkan supaya masyarakat benar-benar memastikan dapat menerapkan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Sejalan dengan itu, pemerintah daerah juga wajib menegakkan disiplin kepada masyarakat yang masih abai protokol kesehatan.

"Selain itu tingkatkan 3T (tracing, testing, dan treatment) bagi pemerintah daerah. Sehingga deteksi dini dapat dilakukan pada mereka yang positif dan kontak terdekatnya, serta pelayanan pasien dapat dilakukan lebih dini dan meningkatkan peluang untuk sembuh," terang Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com