JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengatakan, masyarakat masih sulit menerapkan jaga jarak dan menghindari kerumunan di tengah situasi Covid-19.
Ia menilai, dari 3M protokol kesehatan di masa pandemi, menjaga jarak sekaligus menghindari kerumunan merupakan pencegahan Covid-19 yang paling sulit dilakukan masyarakat.
"Hampir setiap hari orang sulit untuk melakukannya. Nah, kita terus berupaya tanpa henti-hentinya," kata Sonny dalam Webinar Cerdas dan Kreatif dengan Ubah Laku yang diselenggarakan Harian Pagi Surya, Selasa (10/11/2020).
Baca juga: Satgas: 19 Kabupaten/Kota Zona Oranye Berubah Jadi Zona Merah Covid-19
Untuk itu, ia kembali mengingatkan kepada masyarakat bahwa penerapan protokol 3M memiliki efek proteksi terhadap risiko terinfeksi Covid-19.
Masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan sama sekali, kata dia, sangat tinggi risiko tertular Covid-19.
Sebaliknya, risiko tertular Covid-19 akan turun ketika masyarakat menerapkan 3M.
"Risiko tertular itu akan turun ya ketika kita cuci tangan, ketika kita pakai masker apalagi maskernya masker bedah, mampu menjaga jarak minimal satu meter. Kalau diterapkan tiga-tiganya kita bisa mengurangi risikonya sampai 99 persen," jelasnya.
Ia juga menjelaskan pentingnya menggunakan masker sebagai pencegahan pertama Covid-19. Penggunaan masker mampu melindungi diri sendiri dan orang lain dari risiko penularan.
Sonny menuturkan, seseorang yang dalam keadaan sehat dan menggunakan masker pun masih memiliki risiko tertular dari orang sakit yang tidak menggunakan masker.
"Jadi ketika orang yang punya virus Covid-19 ini tidak pakai masker, walaupun di dekatnya orang sehat itu pakai masker, risiko penularannya sampai 70 persen. Ini semua ada di buku Pedoman Perubahan Perilaku yang sudah kami share ke mana-mana," tutur dia.
Adapun buku Pedoman Perubahan Perilaku untuk Penanganan Covid-19 sudah diluncurkan sejak Kamis (16/10/2020).
Latar belakang penyusunan buku tersebut adalah adanya beragam persepsi tentang perubahan perilaku di pemerintah, satgas maupun para ahli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.