Sebab, dampak dari penyebaran Covid-19 tak hanya memukul lini kesehatan, tetapi juga terhadap perekonomian.
Dengan melihat dampak serangan Covid-19 tersebut, Panglima TNI menyadari bahwa angkatan bersenjata Tanah Air perlu memiliki satuan antiserangan biologi di masing-masing matra, yakni TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.
Adapun satuan antiserangan biologi di tubuh TNI saat ini baru dimiliki matra TNI AD.
Panglima TNI mengatakan, dengan adanya satuan tersebut, nantinya juga bisa mengembangkan suatu sistem yang dapat menangkis ancaman biologi.
"Ke depan, kita juga bisa menghadapi ancaman biologi yang kita hadapi saat ini, adanya pandemi Covid-19, kita juga akan mengembangkan salah satu sistem untuk bisa monitor bahkan kita bisa mitigasi ancaman tersebut," kata dia.
Baca juga: Jubir Satgas: Perkembangan Kasus Covid-19 di Pekan ini Kurang Baik
Panglima TNI mencontohkan, armada TNI AL saat ini sudah mempunyai kapal rumah sakit.
Namun, kapal tersebut hingga kini belum mempunyai ruang isolasi untuk mengevakuasi jika terdapat prajurit yang terjangkit virus ketika tengah menjalani penugasan.
Dengan demikian, kapal-kapal TNI AL saat ini perlu mempunyai ruangan isolasi yang dilengkapi sebuah sistem.
Selain itu, lanjut Hadi, rumah sakit di seluruh Indonesia juga perlu dilengkapi ruangan isolasi khusus bagi prajurit TNI untuk mengantisipasi serangan biologi.
"Saat ini juga TNI sudah mengoperasikan satu Rumah Sakit Khusus Infeksi di Pulau Galang," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.