JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menegaskan akan terus mendalami berbagai kasus yang dihadapi oleh anak buah kapal warga negara Indonesia (ABK WNI) yang bekerja di kapal ikan China
Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui telekonferensi, Selasa (10/11/2020).
"Pasca-berbagai tahap pemulangan pemulangan selanjutnya kita akan terus mendalami berbagai kasus yang dihadapi para ABK. Termasuk pemenuhan hak-hak ketenagakerjaan," kata Retno.
Baca juga: Menlu: Seluruh ABK WNI yang Terdampar di Senegal Telah Dipulangkan
Sementara itu, ia juga akan mendorong penegak hukum untuk melakukan kerja sama mutual legal assistance antara Indonesia dan China.
Retno pun berterima kasih dengan pihak otoritas China yang sudah mau bekerja sama dengan pemerintah Indonesia.
"Saya sampaikan juga terima kasih dan penghargaan kepada pemerintah Senegal dan juga memerintahkan otoritas RRT (Republik Rakyat Tiongkok)," ujar dia.
Diketahui, pada 7 November 2020 pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri juga memulangkan 155 ABK WNI dan dua jenazah yang bekerja di kapal ikan China.
"Pada tanggal 7 November yang lalu, telah dipulangkan 157 ABK WNI termasuk dua jenazah melalui Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara," kata Retno.
Baca juga: Usut Dugaan Perdagangan Orang, LPSK Dorong Polri Periksa Repatriasi 155 ABK Kapal China
Retno mengungkapkan, ABK yang dipulangan tersebut bekerja di 12 kapal ikan China.
Mereka kemudian dipulangkan menggunakan Kapal Long Xin 601 dan Kapal Long Xin 610.
"Pemulangan langsung menggunakan jalur laut ini merupakan yang pertama kali dilakukan antara Indonesia dan RRT," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.