“Ikuti saran saya kalau mau. Hindari makan hidangan bersantan, jeruk, pecel, air kelapa muda dan seafood seperti cumi, lobster, kepiting,” jelas Gatot.
Baca juga: Validasi Data Kepesertaan Pekerja, BPJS Kesehatan Gandeng Kemnaker
Sejauh ini, Gatot tidak pernah merasa kerepotan akibat penyakitnya. Namun, pernyataan itu tidak sejalan dengan tubuhnya.
Sebab, bulan kemarin dia kembali menjalani rawat inap setelah kelelahan menjaga istrinya yang menderita penyakit stroke total.
“Terakhir rawat inap dua hari pada Oktober 2020 karena hemoglobin (Hb) saya rendah sampai harus transfusi darah habis tiga kantong,” ujar Gatot.
Dengan pemikiran positifnya, Gatot semakin semangat menjalani kehidupan. Seperti yang dia lakukan sampai saat ini, ketika tiba waktunya cuci darah, dia tidak pernah mengeluhkan apapun.
“Dulu diantar beberapa kali, kalau sekarang ya naik motor sendiri. Tiduran nunggu cuci darah setelah selesai ya pulang istirahat,” imbuhnya.
Baginya, tak ada beban berat dalam menjalani rutinitas yang dia lakukan setiap seminggu sekali selama 4 jam ini.
“Alhamdulilah, arteri dan vena saya mudah dideteksi juga jadi tidak perlu prosedur operasi cimino atau lainnya. Sampai sekarang pun lancar-lancar saja,” ujar Gatot.
Baca juga: Cara Registrasi Ulang Keanggotaan BPJS Kesehatan
Bahkan, ia tak merasakan efek samping parah setelah cuci darah seperti yang sering dialami pasien gagal ginjal lainnya.
“Tidak ada efek mual, muntah atau pusing, hanya saja tidak boleh banyak bergerak karena itu bikin mesin cuci darah ikutan bunyi titut titut,” ujarnya sambil tertawa.
JKN-KIS tanggung semua perawatan
Sebagai peserta JKN-KIS, Gatot bersyukur pengobatan hingga perawatan cuci darahnya selama ini ditanggung BPJS Kesehatan.
Baca juga: Lewat Virtual Ride, BPJS Kesehatan Kumpulkan Donasi Rp 34,9 Juta untuk Peserta JKN-KIS
“Alhamdulilah selama ini tidak pernah bayar sendiri. Nggak bisa bayangin habis berapa setiap kali cuci darah kan mahal, bisa-bisa uang pensiun saya habis untuk itu,” ucapnya.
Menurut Gatot, selama menggunakan JKN-KIS dia merasakan manfaat yang begitu besar. Bahkan, Gatot sering mengajak saudara-saudaranya ikut mendaftar.
“Pakai BPJS Kesehatan itu enak, kenapa enak? Karena kita tidak perlu membayar banyak dan fasilitas kesehatan terjamin,” ujar Gatot.