Sayangnya, menjelang operasi, kondisi Dahlia sempat drop kembali. Kondisinya persis seperti sebelum menjalani operasi ruas pertama jempol, yakni kadar gula darahnya rendah.
Namun, pengalaman membuat Fitri yang ada di sisi Dahlia tidak terlalu panik. Fitri mencoba menggunakan cara tradisional untuk menaikan kadar gula darah ibunya, dengan memberi minuman gula.
Baca juga: Pembuluh Jantung Tersumbat, Ibu Ini Jalani Kateterisasi dengan JKN-KIS
Akan tetapi, cara tersebut tidak berhasil. Akhirnya, Dahlia kembali dibawa ke RS Bhakti Mulia untuk mendapat penanganan dokter.
Saat kadar gulanya sudah normal, Dahlia pun menjalani operasi katarak di Departemen Mata RSCM Kirana. Operasi berjalan lancar dan berhasil.
Setelah menjalani operasi amputasi dan katarak, kondisi Dahlia kian stabil. Ini terjadi karena kini dia lebih menjaga asupan makanannya dengan menghindari rasa yang terlalu manis dan asin.
Meski tidak tinggal serumah dengan Dahlia, Fitri sering mendampingi bapaknya menemani ibunya kontrol ke rs. Hanya saja, semenjak pandemi Covid-19 intensitasnya berkurang.
Baca juga: Pembuluh Jantung Tersumbat, Ibu Ini Jalani Kateterisasi dengan JKN-KIS
Fitri mengatakan, semua pengobatan dan perawatan yang dijalani Dahlia tidak memungut biaya. Hal tersebut karena ibunya sudah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
“Tadinya terdaftar jadi peserta kelas III, terus karena orangtua sudah enggak bekerja, enggak ada biaya jadi enggak kebayar. Pas cek ternyata sudah normal dan sampai sekarang tidak perlu membayar karena ditanggung pemerintah,” kata Fitri.
Dahlia tidak membayar iuran karena termasuk dalam Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
Program itu merupakan jaminan kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak mampu, sehingga iurannya dibayari pemerintah.
Baca juga: Kena Serangan Jantung, Pria Ini Andalkan JKN-KIS untuk Berobat Rutin
Meski tidak membayar sendiri, Fitri mengatakan, pelayanan yang didapat ibunya tetap baik.
“Pelayanan di ruangannya baik, rs juga tidak membedakan pasien per kelas atau yang bayar dengan yang tidak,” kata Fitri.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan