KOMPAS.com – Bagi Fitri (31), salah satu pengalaman paling menakutkan dalam hidupnya adalah ketika melihat ibunya Dahlia (54), tak sadarkan diri atau berdaya.
“Waktu itu mama sudah pelo, ngomongnya enggak jelas. Enggak bisa bangun juga sampai pipis aja di tempat, enggak sadar itu basah. Kami semua nangis lihat mama seperti mau sekarat,” kata Fitri, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (2/11/2020).
Hal tersebut dialami Fitri pada Februari 2018, tepatnya saat Dahlia divonis menderita diabetes dan hipertensi, sehingga harus menjalani operasi amputasi satu ruas jempol kaki kanan.
“Waktu itu ngedrop karena gula darahnya rendah cuma 60 milligram/deciliter (mg/dL). Padahal normalnya 80-160 mg/dL. Mungkin karena shock mengira amputasi berarti dipotong semua kakinya,” kata Fitri.
Baca juga: Harus Pasang Alat Pacu Jantung Permanen Senilai Ratusan Juta, Perempuan Ini Andalkan JKN-KIS
Fitri mengatakan, saat itu jempol kaki kanan ibunya memang harus dioperasi. Keputusan tersebut diambil setelah melalui banyak pertimbangan.
Berawal dari kedua kaki Dahlia yang bengkak, lalu tiba-tiba pada jempol kaki kanannya terdapat luka yang selalu berair dan bernanah. Melihat hal tersebut, Fitri memutuskan untuk mengoleskan minyak gosok dan mengurut area di sekitar luka ibunya agar nanahnya keluar.
Namun, tindakan Fitri ditentang keluarganya. Fitri pun menuruti saran yang diberi, yaitu menggunakan antiseptik. Sayangnya, hal tersebut justru memperparah luka Dahlia.
“Ternyata waktu pakai antiseptik, luarnya kering tapi dalamnya hancur. Lalu besoknya pas saya cek, ada belatungnya,” kata anak kedua dari empat bersudara tersebut.
Baca juga: Idap Kanker Kelenjar Getah Bening, Ibu asal Pangandaran Ini Manfaatkan JKN-KIS
Fitri pun mengambil langkah cepat dengan memeriksakan ibunya ke Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Melihat luka Dahlia, dokter di sana langsung memberi rujukan ke Rumah Sakit (RS) Bhakti Mulia, setelah sebelumnya membersihkan lukanya menggunakan natrium klorida (NaCl).
Dokter RS Bhakti Mulia kemudian memutuskan Dahlia harus menjalani operasi amputasi.
“Pas itu jempolnya sudah bolong dan hancur. Jempol kan ada dua ruas, sama dokternya disuruh amputasi satu ruas,” kata Fitri.
Baca juga: Khawatir Osteoarthesis Istri Tak Kunjung Sembuh, Pria Ini Manfaatkan JKN-KIS
Meski sebelumnya sempat drop, Dahlia tetap menjalani operasi amputasi ruas pertama jempol kaki kanan. Namun, hal tersebut tidak membuatnya tenang sepenuhnya. Sebab, pascaoperasi terdapat sisa tulang yang mencuat.
Kondisi tersebut membuat Dahlia harus menjalani operasi amputasi ruas kedua jempol kaki kanan. Adapun waktu pelaksanaan operasi tersebut, sekitar bulan Juni dan Juli 2018, atau dua bulan setelah operasi pertama.
Setelah operasi jempol kedua, kondisi kaki Dahlia mulai membaik. Namun, dokter penyakit dalam yang biasa memeriksanya menyarankan perempuan yang tinggal di Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu untuk memeriksakan diri ke poli mata.