JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, Masyumi Reborn harus mulai memikirkan tokoh yang akan menjadi simbol partai.
Hal itu, kata dia, perlu dilakukan jika ingin meraih suara masyarakat pada Pemilihan Umum 2024, baik pemilihan legislatif maupun presiden.
"Perlu melihat juga, sosok siapa yang akan digunakan jadi simbol dari partai ini. Karena kita tahu pemilih kita ini masih pemilih yang belum berbasiskan ideologi atau program," kata Yunarto saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/11/2020).
Baca juga: Soal Masyumi Reborn, DPP PDI-P: Partai Baru Akan Jadi Mitra Berdemokrasi yang Sehat
Menurut dia, saat ini masyarakat masih terjebak pada politik kultus individu. Politik kultus yang dimaksudnya di sini adalah suatu keadaan ketika masyarakat terfokus pada tokoh tertentu yang didukung.
Sejak era reformasi, contoh dia, masyarakat masih memilih berdasarkan politik kultus individu.
Ia mengambil contoh masyarakat yang memilih Partai Demokrat dalam pemilihan legislatif karena ada sosok Susilo Bambang Yudhoyono di dalamnya.
"Begitu juga dengan memilih PDI-P, dulu karena ada Megawati, sekarang karena Jokowi misalnya. Gerindra dengan Prabowo, sehingga partai yang menang di pilpres kan akhirnya menang di pileg juga misalnya," "kata dia.
Baca juga: Masyumi Reborn Dinilai Sulit Bertahan, Perlu Ikut Bersihkan Citra Partai Politik
Oleh karena itu, ketika masa pemilihan dimulai, ia berpendapat, masyarakat akan melihat siapa sosok simbol partai.
Masyarakat, jelasnya, akan melihat sosok yang memiliki magnet elektoral yang kuat, mewakili umat, dan berpeluang menjadi calon presiden.
"Nah, di situlah partai tersebut bisa terdongkrak juga. Makanya, harus ada faktor magnet elektoral, harus ada faktor tokoh, itu yang bisa kita lihat dari perjalanan sistem perpartaian dari setelah reformasi bisa dikatakan seperti itu," ucap Yunarto.
Sebelumnya, bertepatan dengan tasyakuran hari ulang tahun ke-75 Partai Masyumi, sejumlah tokoh Islam mendeklarasikan Masyumi Reborn pada Sabtu (7/11/2020).
Baca juga: Kemunculan Masyumi Reborn, Pengamat Sebut Tak Mudah Parpol Berbasis Agama Dapat Suara
Deklarasi ini dilangsungkan secara virtual dan dihadiri sejumlah tokoh Islam, di antaranya Ketua Persiapan Pendirian Partai Islam Ideologis (Masyumi Reborn) Masri Sitanggang, mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua, dan deklarator Partai Ummat Amien Rais.
Adapun kegiatan deklarasi ditandai dengan pembacaan naskah deklarasi oleh Ketua Badan Penyelidik Usaha -usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII), A Cholil Ridwan.
"Kami yang bertanda tangan di bawah ini, mendeklarasikan kembali aktifnya Partai Politik Islam Indonesia yang dinamakan Masyumi," kata Cholil dalam deklarasi yang disiarkan secara virtual, Sabtu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.