JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, orang Indonesia adalah yang paling optimis di Asean dalam menaklukan pandemi Covid-19.
Hal itu dia katakan berdasarkan penelitian yang dilakukan perusahaan riset bertaraf dunia, yakni Ipsos.
"Ipsos menyatakan orang Indonesia adalah warga yang paling optimis di Asean dalam hal menaklukan pandemi," kata Reisa dalam siaran Youtube FMB9 yang dikutip Kompas.com, Senin (9/11/2020).
Menurut Reisa, optimistis ini juga berdasarkan fakta upaya 3T atau tracing, testing dan treatment yang dilakukan pemerintah Indonesia semakin membaik.
Baca juga: Satgas Sebut Undangan WHO untuk Terawan Harus Diterjemahkan sebagai Apresiasi
Begitu pula dengan 3M atau memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak yang juga semakin membaik setiap harinya.
"Laporan pemantauan dari Satgas Penanganan Covid-19 telah menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia tetap memakasi masker dan menjaga jarak pada saat liburan atau akhir pekan panjang kemarin," ujar dia.
Namun, Reisa menyayangkan masyarakat Indonesia tidak membarengi penerapan 3M. Padahal, apabila dilakukan bersamaan 3M bisa menekan angka penularan sampai dengan 0 persen.
Sementara faktor penumbuh optimistis lainnya, lanjut Reisa adalah, upaya penyediaan vaksin baik dari dalam ataupun luar negeri.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Turun Dibandingkan Dunia, Satgas Covid: Jangan Lengah
"Ipsos menjelaskan bahwa semangat tinggi dan upaya mencari dan juga menyediakan vaksin. Ada vaksin yang dikembangkan oleh Indonesia sendiri," ungkapnya.
"Ada yang kerja sama dan ada yang bekerja sama dengan negara lain dalam rangka kerja sama global dan multilateral," ucap Reisa Broto Asmoro.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto juga mengatakan, Indonesia tercatat sebagai negara yang mampu menangani pandemi Covid-19 secara berimbang dengan kontraksi ekonomi yang menjadi dampaknya.
Bahkan, Indonesia termasuk dalam lima besar jajaran negara yang mampu secara seimbang mengatasi dua persoalan itu.
Baca juga: Satgas: 70 Persen Daerah di Indonesia Masuk Zona Oranye Covid-19
"Indonesia ini kontraksi ekonomi relatif lebih rendah dibanding negara lain. Kita termausk top lima negara yang bisa menangani secara berimbang antara Covid-19 maupun penurunan kontraksi ekonomi," ujar Airlangga dalam talkshow daring bersama Satgas Penanganan Covid-19 yang ditayangkan di kanal YouTube BNPB, Senin (12/10/2020).
Hal ini, salah satunya dipengaruhi angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia dengan case fatality rate di bawah empat persen.
Dirinya berharap, nantinya pertumbuhan ekonomi minimal berada di angka nol atau netral.
"Kita harap minimal masuk tren positif atau kurva seperti huruf V. Ujungnya antara minus 1 sampai (minus) 0,6 . Minimal target kita netral. Netral itu restart atau nol," ungkap Airlangga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.