JAKARTA, KOMPAS.com - Pengajar komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, saat ini tak mudah bagi partai politik berbasis agama untuk mendapatkan suara dalam pemilihan, meski ceruk pasarnya dirasa besar.
"Walaupun ceruk partai berbasis agama ini besar, tapi tidak semata-mata yang berbasis agama ini akan mudah mendapatkan suara," kata Hendri saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/11/2020).
Hal tersebut ia katakan untuk menanggapi pendeklarasian Partai Masyumi Reborn pada Sabtu (7/11/2020), bertepatan dengan tasyakuran Hari Ulang Tahun ke-75 Partai Masyumi.
Baca juga: Partai Masyumi Dideklarasikan Lagi, Amien Rais hingga Rizieq Shihab Diajak Bergabung
Menurut Hendri, parpol berbasis agama kini tidak mudah mendapatkan suara karena adanya partai nasionalis yang lebih merebut suara masyarakat.
"Kan terbukti, yang tiga besar itu nasionalis semua. Ya, ada PDI-P, kemudian Golkar, Gerindra," ujarnya.
Pertarungan antara partai politik berbasis agama ini juga dirasa kian sengit. Ia mengambil contoh Partai Ummat buatan Amien Rais akan bertarung dalam perolehan suara dengan Partai Amanat Nasional (PAN).
"Ummat dulu, lah, misalnya, yang diperebutkan ini basisnya PAN, Muhammadiyah, atau loyalis-loyalisnya Amien. Pasti Ummat akan bertarung dengan PAN, ceruk pasar yang diperebutkan ya itu," terang dia.
Sementara itu, lanjutnya, ceruk pasar yang akan diperebutkan Masyumi adalah yang ditargetkan oleh Partai Bulan Bintang sebelumnya.
Oleh sebab itu, kata dia, walaupun ceruk pasar besar, tidak akan memudahkan bagi parpol berbasis agama Islam yang baru untuk merebut suara.
Ia pun berpendapat jika saat ini perebutan suara untuk parpol berbasis agama sudah dimiliki oleh tiga besar partai yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS), PAN, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sebabnya, ia menilai akan sulit bagi partai politik baru berbasis agama untuk bertarung dalam memperebutkan suara masyarakat.
Baca juga: Pengamat Sebut Deklarasi Masyumi yang Dulu dan Sekarang Berbeda
"Belum lagi ada partai Glora. Artinya, dengan partai politik yang sekarang ada yang kuat, seperti PKS, PAN, dan PKB. Sebetulnya, pemilik suara yang menginginkan partai berbasis agama itu sudah cukup," ucap Hendri.
Diberitakan, bertepatan dengan tasyakuran Hari Ulang Tahun ke-75 Partai Masyumi, sejumlah tokoh Islam mendeklarasikan kembali aktifnya partai tersebut pada Sabtu (7/11/2020).
Deklarasi ini dilangsungkan secara virtual dan dihadiri sejumlah tokoh Islam, di antaranya Ketua Persiapan Pendirian Partai Islam Ideologis (Masyumi Reborn) Masri Sitanggang, mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua, dan deklarator Partai Ummat Amien Rais.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.