Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum: PAN Tak Terganggu Kemunculan Partai Masyumi Reborn

Kompas.com - 07/11/2020, 18:37 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menyambut baik kembali aktifnya Partai Masyumi.

Ia berharap, Partai Masyumi dapat ikut berkontestasi dalam Pemilu 2024.

"PAN merasa senang dan bergembira jika Partai Masyumi dapat lahir kembali dan menjadi kontestan dalam pemilu 2024," kata Viva saat dihubungi, Sabtu (7/11/2020).

Baca juga: Amien Rais Siap Gabung Jika Partainya Kalah Besar dari Masyumi

Viva mengatakan, PAN tidak merasa terganggu dengan hadirnya Partai Masyumi karena memiliki ideologi partai yang berbeda.

Ia mengatakan, Partai Masyumi berideologi Islam dan PAN berideologi nasionalis-religius.

"PAN tidak merasa terancam, atau terganggu depan kelahiran Partai Masyumi karena basis sosialnya berbeda. Meski dalam beberapa daerah ada segmen pemilih yang berhimpitan, di era demokrasi modern ini semua diserahkan kepada kebebasan pilihan politik rakyat," ujarnya.

Viva menambahkan, partainya mengajak Partai Masyumi untuk bersinergi dalam membangun basis konstituen di masyarakat.

Menurut Viva, membangun basis konstituen di era demokrasi modern menjadi tantangan bersama, di mana ikatan idelogi di basis konstituen bisa semakin melonggar.

"Untuk itu, upaya membangun basis konstituen saat ini adalah dengan kerja dan karya nyata di masyarakat serta kehadiran partai politik dapat dirasakan dan memberikan manfaat kepada rakyat," pungkasnya.

Baca juga: Partai Masyumi Dideklarasikan Lagi, Amien Rais hingga Rizieq Shihab Diajak Bergabung

Sebelumnya, bertepatan dengan tasyakuran Hari Ulang Tahun ke-75 Partai Masyumi, sejumlah tokoh Islam mendeklarasikan kembali aktifnya partai tersebut pada Sabtu (7/11/2020).

Deklarasi ini dilangsungkan secara virtual dan dihadiri oleh sejumlah tokoh Islam, di antaranya Ketua Persiapan Pendirian Partai Islam Ideologis (Masyumi Reborn) Masri Sitanggang, mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua, dan deklarator Partai Ummat Amien Rais.

Adapun kegiatan deklarasi ditandai dengan pembacaan naskah deklarasi oleh Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII), A Cholil Ridwan.

"Kami yang bertanda tangan di bawah ini, mendeklarasikan kembali aktifnya Partai Politik Islam Indonesia yang dinamakan Masyumi," kata Cholil dalam deklarasi yang disiarkan secara virtual, Sabtu.

Cholil berjanji, melalui Partai Masyumi, ajaran dan hukum Islam akan berjalan di Indonesia.

“Semoga Allah meridhoi perjuangan Masyumi hingga meraih kemenangan di Indonesia,” ujar dia.

Masri mengatakan, sejumlah tokoh umat Islam bersatu untuk mendeklarasikan partai tersebut. Adapun, proses deklarasi ini telah disiapkan selama 1 tahun 4 bulan.

“Alhamdulillah berkat rahmat Allah dan didorong keinginan luhur supaya umat Islam memiliki satu partai ideolgis yang berpengaruh, maka sampai jugalah kita pada momen bersejarah, momen dimana berkumpulnya tokoh dan bangkitnya kekuatan partai Islam di Tanah Air,” ujar Masri.

Ia menambahkan, selain mendeklarasikan partai ideologis tersebut, dibentuk pula panitia organisasi tersendiri yang bukan berasal dari organisasi masyarakat.

“Sengaja kami mengambil bentuk organisasi kepanitiaan, bukan ormas atau lainnya, ini dimaksudkan agar lebih lentur, longgar, meminimalisasi, dan mudah mengkomunikasikan ide pendirian partai ini ke semua simpul kekuatan umat Islam,” papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com