Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenlu: Pemerintah Kerja Keras Datangkan Wisatawan Mancanegara ke Bali

Kompas.com - 06/11/2020, 20:14 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar mengatakan, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali masih bekerja keras untuk membuka kembali pariwisata Bali untuk wisatawan luar negeri.

Hal tersebut disampaikan Mahendra menyusul pelaksanaan Bali Democracy Forum Pilar Ekonomi yang digelar di Bali awal November ini.

Baca juga: PHRI: Dana Hibah Pariwisata untuk Bertahan Hidup

"Kami pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah, seluruh pihak yang bertanggung jawab terkait dengan langkah membuka kembali pariwisata Bali untuk wisatawan dari luar negeri masih bekerja keras untuk itu," ujar Mahendra dalam konferensi pers virtual, Jumat (6/11/2020).

Mahendra mengatakan, pihaknya melakukan koordinasi dan penyempurnaan terkait aspek kesehatan, baik pemeriksaan tes maupun kapasitas dalam menangani para pengunjung yang memerlukan pengobatan atau pemeriksaan.

Pasalnya, situasi saat ini berbeda lantaran pandemi Covid-19.

Pemantauan secara ketat dilakukan semenjak para wisatawan dari luar negari tiba di bandara udara. 

Pemantauan dilakukan dengan menggunakan teknologi yang bisa dilakukan dan diketahui secara realtime.

Seperti pemeriksaan temperatur, serta langkah-langkah yang paling terbaru dan terbaik yang mungkin dilakukan.

"Juga mendukung dan meningkatkan kesiapan para pengusaha, pemilik berbagai usaha terkait pariwisata apakah hotel, transportasi, restoran, dan keseluruhan industri hospitality untuk semakin siap menerapkan protokol kesehatan baru dalam safe travel and tourism," kata dia.

Oleh karena itu, pihaknya pun bekerja sama dengan lembaga internasional seperti World Tourism Organization yang merupakan bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Harapannya, kata dia, agar target yang dicanangkan untuk memulihkan pariwisata Bali dapat tercapai. Setidaknya dalam bentuk pilot project terhadap beberapa negara tertentu terlebih dahulu.

Baca juga: Jokowi Minta Penerima Beasiswa LPDP Promosi Investasi dan Pariwisata di RI

Ia mengatakan, belum semua wisatawan mancanegara bisa ke Bali karena setiap negara memiliki peraturan dan kondisi berbeda di masa pandemi.

"Kami tetap berupaya untuk bisa sesuai target awal. Tentu nanti bertahap kita dorong lebih lanjut lagi," kata dia.

"Apapun perkembangannya, kondisinya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus berkoordinasi dan akan saling memberikan informasi terkini dan memperbaruinya hingga saatnya nanti sudah siap dan langkah-langkah implementasinya bisa dilakukan," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com