Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Tekankan Peningkatan SDM dan Kesejahteraan Masyarakat Papua

Kompas.com - 06/11/2020, 13:10 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah akan melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan kesejahteraan masyarakat Papua.

Hal tersebut sesuai dengan penunjukkan Ma'ruf oleh Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Dewan Pengarah Tim Koordinasi Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 20 Tahun 2020 pada 29 September 2020.

Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan, meskipun yang mengeksekusi program-program tersebut dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), tetapi Wapres sudah meminta timeline kerja yang akan dilakukan di Papua oleh mereka.

Baca juga: Sukarelawan Covid-19 di Papua Menjerit, Uang Lelah sejak Maret Belum Dibayar

"Wapres untuk tanggung jawab Papua itu, pelaksanaan konkretnya di lapangan Bappenas. Penekanannya, bagaimana peningkatan SDM dan kesejahteraan masyarakat Papua," ujar Masduki dalam wawancara virtual, Jumat (5/11/2020).

Dengan penekanan kesejahteraan dan SDM pula, kata dia, Wapres Ma'ruf ingin agar keamanan di Papua turut dikendalikan dengan pendekatan kesejahteraan dan SDM itu.

Oleh karena itu, kata dia, pendekatan keamanan pun tidak dikedepankan dalam percepatan pembangunan di Papua.

Paling utama adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.

"Itu angle yang disampaikan Wakil Presiden pada Menteri Bappenas," kata dia.

Baca juga: Jadi Ketua Tim Percepatan Pembangunan Papua, Wapres Usung Sektor Pendidikan

Selanjutnya, Wapres Ma'ruf juga menekankan agar ada kerja kolaboratif dalam melaksanakan percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua tersebut.

Masduki mengatakan, Wapres Ma'ruf meminta agar kementerian/lembaga terkait dalam program ini tidak bekerja sendiri-sendiri sehingga harus saling berkolaborasi.

"Jangan sama-sama kerja, tapi tidak kerja sama. Selama ini kan sama-sama kerja, karena ketika kementerian/lembaga itu dilibatkan mereka akan berebut untuk membuat rancangan APBN, supaya dapat duit," kata dia.

"Setelah dapat duit, dikerjakan sendiri-sendiri. Itu namanya kerja bersama-sama, tapi tidak ada koordinasi. Itu yang Wapres tak mau," lanjut dia.

Baca juga: Kementerian BUMN Cari 1.000 Putra-Putri Papua untuk Bekerja di BUMN

Masduki memastikan bahwa dalam melaksanakan pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat, yang akan dikedepankan adalah pekerjaan yang memajukan SDM.

Terutama agar Papua dan Papua Barat bisa menjadi daerah yang maju seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Adapun Menteri Bappenas Suharso Monoarfa saat itu disebutkannya telah menyanggupi menyelesaikan timeline tersebut selama setengah bulan.

"Kira-kira pekan depan, Insya Allah sudah ada rapat koordinasi lagi intern, baru nanti rapat koordinasi secara keseluruhan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com