Apalagi, pada 2019 lalu Alex dirawat akibat gejala stroke hingga dirinya mengalami kejang dan hilang ingatan sementara.
Sebagai informasi, dalam jangka panjang, penderita gagal ginjal kronis memang berisiko terkena stroke atau penyakit jantung.
“Iya dulu sempat alami gejala stroke cuma dirawat hitungan minggu saja, tapi alhamdulilah sudah sehat kembali sekarang,” ujar Tugna.
Meski begitu, Alex sendiri masih bisa beraktivitas. Dia bekerja sebagai tenaga medis di RSUD Tais Kabupaten Seluma.
Baca juga: Cara Cek Kepesertaan BPJS Kesehatan Perlu Registrasi Ulang atau Tidak
“Cuma kalau capek sedikit izin atau ambil cuti, seperti sekarang ini sudah cuti selama dua bulan,” kata Tugina.
Pada Januari 2014, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan hadir melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)-Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Sejak saat itu, fasilitas Askes Tugina dan Alek secara otomatis berganti menjadi JKN-KIS.
Meski berganti, ia mengatakan kehadiran JKN-KIS justru semakin meringankan biaya perawatan suaminya.
Sebagai peserta JKN-KIS, Tugina merasakan betul fasilitas BPJS Kesehatan untuk merawat suaminya.
Baca juga: Menko PMK Minta BPJS Kesehatan Segera Bayar Rumah Sakit yang Layani Pasien Covid-19
“Alhamdulilah sekali, saya dan keluarga merasa tertolong berkat BPJS Kesehatan. Apalagi untuk pengobatan suami saya selama ini, semuanya ditanggung BPJS Kesehatan,” ucap Tugina yang asli dari Jawa Tengah (Jateng) ini.
Terkait pelayanan rs rujukan BPJS Kesehatan, ia merasa pelayanan transfusi darah memuaskan, mudah dan tidak ribet.
“Saya sama suami ikut JKN-KIS dari perusahaan jadi langsung potong gaji. Anak-anak juga ikut daftar tapi JKN-KIS mandiri, jadi mereka bayar sendiri-sendiri,” ujar Tugina.
Tugina juga menilai, pelayanan pihak rs mulai dari perawatan, administrasi, dokumen, dan lainnya cukup baik dan cepat.
Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Tetap Maksimal
“Paling kendala waktu pengambilan obat kan ramai dan antre tapi itu masih wajar ya,” terangnya.
Terakhir, Tugina menyampaikan saran kepada lembaga kesehatan ini agar terus meningkatkan pelayanannya, terutama membantu para keluarga yang membutuhkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.