Keluhan yang dimaksud Marda adalah luka bekas operasinya. Sementara itu, untuk benjolan kecil di payudara, dia sudah tidak merasakan sama sekali.
Marda juga mengaku, secara fisik dia tidak merasa terganggu karena tidak merasakan sakit, bahkan saat sebelum operasi. Namun, lamanya pemulihan sempat mengganggu proses penyelesaian skripsi.
“Kalau secara mental, karena tahu punya bibit, istilahnya ada kemungkinan di masa depan muncul lagi, ya cemas sih. Enggak terlalu mengganggu tapi ya kadang kepikiran,” ungkapnya.
Sebagai salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Marda mengaku terbantu dengan adanya program ini.
Baca juga: Idap Kanker Kelenjar Getah Bening, Ibu asal Pangandaran Ini Manfaatkan JKN-KIS
Dia mengaku, saat itu belum tahu bila penyakitnya bisa ditanggung BPJS Kesehatan alias gratis.
“Aku sempat cari tahu sih di internet, tapi mungkin enggak akurat. Misalnya operasi saja itu Rp 15 jutaan. Jadi enggak tahu kalau tanpa BPJS, apalagi kalau tambah kamar dan konsul beberapa kali,” tuturnya.
Lebih dari itu, Marda merasa terbantu dengan kemudahan penggantian fasilitas kesehatan (faskes) secara daring melalui aplikasi. Sebab, faskes aslinya di Kediri sedangkan dia tinggal Solo.
“Akhirnya kan butuh pindah faskes. Nah, menurut sistem, awal bulan baru bisa dipakai. Tapi mungkin karena kasusnya saya dianggap urgent atau gimana, belum awal bulan udah dikasih rujukan,” tuturnya.
Terkait pelayanan yang dia jalani, Marda sudah merasa puas. Menurutnya, tahapan apa saja yang harus dilakukan dari awal sudah jelas. Dia juga diberi kesempatan untuk memilih rs terdekat.
Baca juga: Penderita Gagal Ginjal Ini Gratis Cuci Darah Dua Kali Seminggu berkat Jaminan BPJS Kesehatan
“Pelayanan sejak konsultasi sampai operasi, pelayanan dan fasilitas BPJS di RS dr. Oen bagus,” jelasnya yang saat ini bekerja sebagai content writer di Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.