Sama halnya dengan kepatuhan memakai masker, angka kepatuhan menjaga jarak pada saat liburan pun menurun dibandingkan saat hari biasa.
"Tetapi persentase penurunannya lebih besar, ada yang menurun hingga 5 persen," kata Dewi.
Sebelumnya Dewi mengatakan, ada jeda sekitar 10-14 hari untuk memantau ada atu tidaknya kenaikan kasus Covid-19 akibat liburan panjang.
Dampak libur panjang sejak 28 Oktober hingga 1 November 2020 belum bisa dipastikan untuk saat ini.
"Jadi ada jeda waktu sekitar 10-14 hari untuk kita melihat adanya kenaikan kasus. Jadi kita harus terus memantau setelah libur selama lima hari kemarin. Kita cek lagi nanti setelah 10 - 14 hari," ujar Dewi pada Rabu.
Baca juga: Ini Alasan Pemprov DKI Buka Rekrutmen Relawan Covid-19
Dia menyebut, hal ini merujuk kepada kondisi liburan panjang pada Agustus 2020 yang berdampak kepada peningkatan kasus Covid-19 di pekan pertama September 2020. Kondisi itu berlangsung hingga pekan ketiga September 2020.
Meski demikian, dia menyebut belum tentu kondisi kasus Covid-19 ke depannya dipastikan naik.
Sebab, kunci utamanya adalah penerapan protokol kesehatan yang disiplin saat libur panjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.