Pihaknya menduga, penyebab kondisi ini karena antar individu saling bertemu dengan banyak orang saat liburan.
Pada kondisi itu, ada kecenderungan orang untuk meniru kondisi sekitarnya.
Baca juga: UPDATE 4 November: Kasus Covid-19 di Tangerang Bertambah 24, Totalnya Kini 2.257
"Jadi kalau untuk kepatuhan penggunaan masker sebenarnya angkanya sudah cukup tinggi di angka 80an persen," ungkap Dewi.
"Artinya sekarang orang-orang sudah terbiasa keluar pakai masker," lanjutnya.
Akan tetapi, pada poin kepatuhan menjaga jarak, angka kepatuhannya lebih rendah. Sebab, persentase kepatuhan menjaga jarak tercatat di kisaran 70-an persen.
Sama halnya dengan kepatuhan memakai masker, angka kepatuhan menjaga jarak pada saat liburan pun menurun dibandingkan saat hari biasa.
"Tetapi persentase penurunannya lebih besar, ada yang menurun hingga 5 persen," kata Dewi.
Sebelumnya Dewi mengatakan, ada jeda sekitar 10-14 hari untuk memantau ada atu tidaknya kenaikan kasus Covid-19 akibat liburan panjang.
Dampak libur panjang sejak 28 Oktober hingga 1 November 2020 belum bisa dipastikan untuk saat ini.
"Jadi ada jeda waktu sekitar 10-14 hari untuk kita melihat adanya kenaikan kasus. Jadi kita harus terus memantau setelah libur selama lima hari kemarin. Kita cek lagi nanti setelah 10 - 14 hari," ujar Dewi pada Rabu.
Baca juga: Ini Alasan Pemprov DKI Buka Rekrutmen Relawan Covid-19
Dia menyebut, hal ini merujuk kepada kondisi liburan panjang pada Agustus 2020 yang berdampak kepada peningkatan kasus Covid-19 di pekan pertama September 2020. Kondisi itu berlangsung hingga pekan ketiga September 2020.
Meski demikian, dia menyebut belum tentu kondisi kasus Covid-19 ke depannya dipastikan naik.
Sebab, kunci utamanya adalah penerapan protokol kesehatan yang disiplin saat libur panjang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan