Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FKUB Itu Rumah Ke-Indonesia-an, Tak Ada Dominasi Antar Umat Beragama

Kompas.com - 03/11/2020, 22:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Rohaniwan Katolik Romo Benny Susetyo mengatakan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) harus menjadi wadah yang dapat memfasilitasi komunikasi yang baik antar umat beragama.

Sebab, di dalam FKUB tidak ada lagi dominasi agama tertentu. Sehingga, hal itu dapat dimanfaatkan untuk menjalin komunikasi yang lebih baik.

"FKUB itu sebenarnya rumah ke-Indonesia-an, karena dalam FKUB itu tidak ada lagi dominasi. Karena dalam FKUB itu, artinya setiap tokoh agama diberikan peranan dan tempat, tapi di situ jadi tempat di mana setiap umat beragama bisa membangun komunikasi," kata Benny dalam Webinar Rapat Koordinasi Nasional FKUB Tahun 2020 yang diselenggarakan Kementerian Agama RI, Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Mendagri: R-APBD Saya Tolak Jika Tak Ada Anggaran untuk FKUB

Hal ini, menurutnya juga sudah tercantum dalam rumusan Peraturan Bersama Menteri (PBM) Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006.

Pada PBM tersebut, tertuang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadah.

"Maka, dalam rumusan PBM itu jelas sekali, tidak mengenal voting, tapi musyawarah mufakat. Itu yang sebenarnya menjaga kerukunan," jelasnya.

Selesaikan di FKUB

Ia menambahkan, setiap umat beragama yang memiliki kendala atau masalah terkait kerukunan bisa diselesaikan di FKUB.

Komunikasi kepada FKUB dapat dilakukan baik di tingkat kabupaten/kota hingga provinsi. Kemudian, FKUB akan mengambil peran untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

"Maka sebenarnya, FKUB itu ya rumah Indonesia, karena di situ tidak lagi mengenal dominasi. Lha setiap orang yang ada di sana meninggalkan identitas keagamaan, tapi mereka itu menjadi negarawan," tegas Benny.

Baca juga: Alokasi Anggaran untuk FKUB 2019-2020, Tertinggi di Kalteng dan Sulteng

Ia sendiri merupakan salah satu inisiator perumusan PBM tersebut bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Sementara itu, berdasarkan data yang dimiliki Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, hingga kini Indonesia masih ada empat kabupaten yang tidak memiliki FKUB.

Dua kabupaten berada di Sumatera Barat yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Pesisir Selatan, sedangkan dua kabupaten lainnya di Papua yaitu Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Nduga.

Tito meminta agar empat kabupaten tersebut segera dibentuk lembaga FKUB.

"Kalau belum, tolong ini segera dibentuk. Tolong untuk yang tergabung dalam FKUB untuk dibentuk di empat kabupaten yang belum ini. Kalau lembaganya belum dibentuk, bagaimana mau kerjanya? Lembaganya dulu ada," kata Tito dalam webinar yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com