JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, tantangan kehidupan beragama kian hari semakin berat.
Hal ini salah satunya disebabkan karena kemunculan media sosial yang bisa membawa hoaks dan ujaran kebencian, yang berujung pada perpecahan.
"Tidak jarang media sosial membawa toxic, membawa racun seperti hoaks dan ujaran kebencian yang justru menimbulkan perpecahan," kata Jokowi dalam rapat koordinasi nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang disiarkan YouTube Kemenag RI, Selasa (3/11/2020).
Oleh karenanya, menurut Jokowi, dibutuhkan tokoh-tokoh agama yang mempersatukan, merangkul, dan piawai melunakkan perbedaan pilihan dan paham.
Baca juga: Rakornas FKUB 2020, Menag: Indonesia Model Terbaik dari Konsep Masyarakat Multikultural
Tokoh tersebut harus mampu menjadikan perbedaan sebagai kekuatan.
"Sehingga umat tidak terjebak pada pandangan-pandangan yang ekstrem dan melegalkan kekerasan," ujarnya.
Jokowi pun bersyukur karena di tengah dinamika sosial dan politik global yang penuh gejolak, Indonesia tetap bisa hidup rukun dalam kemajemukan, saling mengayomi dan saling melindungi sebagai saudara sebangsa dan setanah air.
Menurut dia, kerukunan antar umat beragama tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi hasil dari kesadaran bersama bahwa perpecahan dan egoisme golongan akan membawa kehancuran.
Baca juga: Wapres Harap Pemuda ASEAN Kembangkan Kerukunan dan Perdamaian
Kerukunan merupakan hasil dari ikhtiar bersama untuk hidup saling menghormati dan tidak memberi ruang bagi tumbuhnya saling curiga, berkembangnya benih-benih kebencian dan permusuhan yang akhirnya menghancurkan persatuan serta persaudaraan.
Jokowi pun menyampaikan apresiasi atas kerja para penggerak dan aktivis kerukunan umat beragama dalam merawat kerukunan dan toleransi di masyarakat, terutama di level akar rumput.
Ia berharap, FKUB dapat menjadi tenda bangsa yang mengayomi semua umat beragama dari beragam kelompok.
Komitmen ini, kata Jokowi, harus tertanam kuat pada para tokoh dan aktivis FKUB di semua tingkatan.
"Pemerintah mendukung agar peran-peran FKUB semakin optimal dalam menyemai nilai-nilai moderasi beragama. Moderasi beragama merupakan pilihan yang tepat dan selaras dengan jiwa Pancasila di tengah adanya gelombang ekstrimisme di berbagai belahan dunia," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.