JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam sepekan terakhir, data pemeriksaan Covid-19 semakin menurun.
Penurunan ini terlihat dari jumlah spesimen dan jumlah orang yang diperiksa secara harian yang terpantau sejak 27 Oktober-2 November 2020.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, rendahnya pemeriksaan atau testing terjadi karena beberapa hal.
"Misalnya, jumlah titik testing yang tersebar luas, kapasitas laboratorium yang terbatas, keterbatasan reagen, maupun juga SDM (sumber daya manusia) yang perlu ditambah," ujar Wiku ketika dikonfirmasi Kompas.com, Senin (2/11/2020).
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Menurun, tapi Angka Kematian Tak Melandai
Menurut Wiku, kondisi ini akan menjadi bahan evaluasi.
Terutama bagi pemerintah untuk tetap memasifkan upaya testing maupun tracing, baik dengan memperbanyak jumlah lab maupun kualitas laboratorium.
"Soal detail penyebabnya, bisa ditanyakan kepada pihak Kementerian Kesehatan yang mengetahui lebih detail terkait operasional pencatatan dan pelaporan yang ada di lapangan," tambah Wiku.
Data Riil
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Muhammad Budi Hidayat mengatakan proses surveilans (testing dan tracing) Covid-19 tetap berjalan.
Dia memastikan, data yang dilaporkan pemerintah setiap sore merupakan informasi yang terbaru.
"Data yang dilaporkan itu dipastikan riil. Proses surveilans pun tetap jalan terus," ujar Budi kepada Kompas.com.
Saat disinggung apakah penurunan jumlah tes pada beberapa hari terakhir dipengaruhi libur panjang dan cuti bersama, Budi menampik hal itu.
Baca juga: Jumlah Tes dan Kasus Corona di Indonesia Menurun, Benarkah Tren Kasus Membaik?
Sebab, menurutnya, seluruh laboratorium kini sudah didorong untuk memaksimalkan pemeriksaan.
"Tetapi, sampel yang masuk ternyata sekarang tidak banyak. Sebab jumlah suspek pun juga turun," tambah Budi.
Dikonfirmasi secara terpisah, ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, jumlah testing yang menurun menjadi persoalan penanganan Covid-19 pada beberapa hari terakhir.
Penurunan jumlah tes yang ada terjadi secara drastis.
"Problemnya ada pada tes yang menurun. Tes menurun drastis. Seharusnya semua kasus suspek dites," ujar Pandu.
Baca juga: Ketua Satgas Covid-19: Kasus Aktif di Tanah Air Menurun Dibandingkan Global
Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 di Indonesia telah berlangsung selama delapan bulan, pada Senin (8/11/2020), dihitung dari 2 Maret 2020 saat Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama di Indonesia.
Hingga Selasa, total ada 415.402 kasus Covid-19 di Indonesia. Selain itu, secara akumulatif ada 345.566 pasien yang telah sembuh sembuh dan 14.044 pasien meninggal dunia setelah tertular Covid-19.
Sebanyak 415.402 kasus Covid-19 didapatkan setelah ada penambahan 2.618 kasus.
Sementara, 2.618 kasus baru diperoleh dari pemeriksaan terhadap 26.661 spesimen yang diambil dari 20.146 orang selama 24 jam terakhir. Dengan kata lain, satu orang bisa diambil lebih dari dua kali spesimennya.
Baca juga: Angka Kematian dan Kasus Covid-19 Jateng Menurun, Begini Respons Ganjar
Adapun jika dirunut berdasarkan data harian sejak 27 Oktober 2020, penambahan kasus harian Covid-19 terus menurun.
1. Pada 27 Oktober 2020, tercatat ada 3.520 kasus baru.
Penambahan kasus ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 37.438 spesimen yang diambil dari 28.700 orang.
Sementara itu, jumlah suspek pada 27 Oktober tercatat sebanyak 169.479 orang.
2. Pada 28 Oktober 2020, tercatat ada 4.029 kasus baru.
Penambahan kasus ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 40.572 spesimen yang diambil dari 27.344 orang.
Sementara itu, jumlah suspek pada 28 Oktober tercatat sebanyak 169.833 orang.
3. Pada 29 Oktober 2020, tercatat ada 3.565 kasus baru.
Penambahan kasus itu didapatkan dari pemeriksaan terhadap 34.317 spesimen yang diambil dari 25.393 orang.
Sementara itu, jumlah suspek pada 29 Oktober tercatat sebanyak 68.888 orang.
4. Pada 30 Oktober 2020, tercatat ada 2.897 kasus baru .
Penambahan kasus itu didapatkan dari pemeriksaan terhadap 24.854 spesimen yang diambil dari 23.278 orang.
Sementara, jumlah suspek pada 30 Oktober tercatat sebanyak 68.292 orang.
5. Pada 31 Oktober 2020, ada penambahan 3.143 kasus baru Covid-19.
Penambahan kasus itu didapatkan dari pemeriksaan terhadap 29.001 spesimen yang diambil dari 27.459 orang.
Sementara itu, jumlah suspek pada 31 Oktober tercatat sebanyak 67.900 orang.
6. Pada 1 November 2020, ada penambahan 2.696 kasus baru Covid-19.
Penambahan kasus itu didapatkan dari pemeriksaan terhadap 23.208 spesimen yang diambil dari 17.971 orang.
Sementara itu, jumlah suspek pada 1 November tercatat sebanyak 61.215 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.