Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Harus Jalani Hemodialisa Seumur Hidup, Perempuan Ini Tetap Tegar

Kompas.com - 02/11/2020, 11:43 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Setelah koma selama dua hari dan dirawat di ICU selama tiga minggu, perempuan asal Sumatera Barat (Sumbar) yang sejak kecil tinggal di Jakarta ini, menjalani hemodialisa pertamanya di Rumah Sakit (RS) Fatmawati Jakarta.

Baca juga: Hentikan Cuci Darah pada Pasien Ginjal Kronis Bisa Sebabkan Kematian

Sejak itu, Elmi rutin menjalani hemodialisa tiga kali dalam seminggu untuk mengeluarkan cairan yang dikonsumsi. Namun karena pasien di RS Fatmawati membludak, dia melanjutkan perawatan di RS Harapan Bunda Jakarta.

Masalah pun tak berhenti di sana. Karena keterbatasan biaya, beberapa kali Elmi harus menunda menjalani hemodialisa. Akibatnya, beberapa bagian tubuh Elmi mengalami bengkak.

Sebagai informasi, saat itu hemodialisa memakan biaya sekitar Rp 750.000 hingga Rp 850.000. Elmi pun melakukan berbagai cara untuk mengusahakan biaya yang tak sedikit itu.

“Kalau lagi ada uangnya, saya berangkat. Kalau enggak ada ya enggak berangkat. Dokter pun sudah mengerti. Makanya dulu kaki sama perut saya suka bengkak kaya orang hamil,” kata Elmi.

Baca juga: Benny Likumahuwa Jalani Cuci Darah sejak 2018

Syukur, hal tersebut tidak berlangsung selamanya. Sebab setelah ada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Elmi langsung mendaftarkan diri.

Dengan begitu, biaya hemodialisanya di-cover 100 persen melalui program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

“Sekarang saya sudah jadi peserta JKN-KIS kelas I. Alhamdulillah terbantu. Awalnya saya terdaftar keluarga miskin (Gakin), setelah itu bikin jaminan kesehatan daerah (Jamkesda), lalu keluarlah BPJS. Saya otomatis terdaftar,” kata Elmi.

Kini, perempuan yang ikut suaminya tinggal di Bogor itu menjalani hemodialisa dua kali dalam seminggu, di RS Palang Merah Indonesia (PMI) Bogor. Elmi pun mengaku puas terhadap layanan BPJS Kesehatan.

Baca juga: RS Darurat Covid-19 di Simprug Beroperasi, Juga Layani Ibu Hamil dan Cuci Darah

“Menurut saya pelayanannya baik, seneng-seneng aja. Asal kita mau jalani dan tertib,” kata Elmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com