Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Iqrak Sulhin
Dosen Kriminologi UI

Dosen Tetap Departemen Kriminologi UI, untuk subjek Penologi, Kriminologi Teoritis, dan Kebijakan Kriminal.

Pelarian Cai Changpan dan Mengapa Narapidana Melarikan Diri

Kompas.com - 02/11/2020, 06:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Mengapa narapidana melarikan diri? Bila mengacu pada tulisan Richard Culp (2005), pelarian narapidana sebenarnya mengindikasikan dua hal. Pertama, sulit dan terbatasnya kemampuan untuk memprediksi perilaku manusia.

Dalam prosedur baku penahanan dan pemenjaraan di dunia, setiap perlakuan terhadap narapidana harus selalu didasarkan pada asesmen terhadap kebutuhan (need) dan risiko (risk).

Need Assessment akan menentukan model pembinaan, sedangkan risk assessment akan menentukan bentuk dan level pengamanan. Namun demikian, ketika asesmen risiko dilakukan dan memperlihatkan level tertentu, kondisi di lapangan bisa terjadi sebaliknya.

Banyak di antara narapidana yang awalnya diperkirakan tidak terlalu berbahaya justru menjadi pemicu masalah kekerasan di dalam penjara.

Demikian pula halnya dengan narapidana yang diperkirakan tidak akan melarikan diri, kenyataannya justru terbalik.

Dalam kasus Cai Changpan, pada saat pertama kali masuk ke dalam Lapas, sudah seharusnya dikumpulkan informasi mengenai aspek risiko, seperti, apa tipologi kejahatan yang dilakukannya, apakah memiliki pengalaman melakukan kekerasan terhadap orang lain atau terhadap diri sendiri, hingga pengalaman menyerang petugas dan melarikan diri.

Faktanya, pada tahun 2017 ia pernah melarikan diri dari tahanan kepolisian. Semestinya ini menjadi dasar bagi pembedaan level pengamanan.

Terlepas dari adanya keterbatasan dari kemampuan prediksi sebagaimana disebutkan, pertanyaannya, apakah pada saat masuk ke lapas, Cai Changpan telah dimasukkan ke dalam kategori narapidana risiko tinggi dari sisi keamanan?

Kedua, menurut Culp, pelarian narapidana mengindikasikan selalu adanya kelemahan di dalam teknologi pemenjaraan.

Teknologi di sini tidak hanya berarti mekanik dan digital, namun juga berkaitan dengan manajemen pemenjaraan secara umum, seperti prosedur tetap pembinaan dan pengamanan narapidana.

Baca juga: Fakta-fakta Pelarian Cai Changpan, Sebulan Hidup di Hutan hingga Berakhir Bunuh Diri

 

Ini juga bisa disebut sebagai faktor situasional dalam pelarian, karena teknologi ini tentu akan berbeda-beda di setiap penjara, termasuk perbedaan dalam penerapannya.

Status sebagai Lapas Klas 1, sudah semestinya Lapas Tangerang memiliki teknologi pengamanan yang jauh lebih ketat.

Namun, secanggih apapun teknologi selalu memiliki kelemahan.

Dalam kasus Cai Changpan, terlihat adanya celah tertentu yang dimanfaatkan sebagai sarana melarikan diri, dengan segenap upaya yang dilakukannya untuk menggali terowongan sempit di bawah lantai penjara.

Selain adanya kemungkinan telah dipelajarinya aktivitas rutin dari penjagaan, sehingga aksi menggali hanya dilakukan pada jam-jam tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com