Salah satu anggota DPR termuda periode ini, Hillary Brigitta Lasut menyebutkan, banyak kontribusi positif yang sudah diberikan anak muda untuk Indonesia. Menurut Hillary, hal itu dilihat dari sudut pandang yang lebih luas.
"Kalau kita bicara kontribusi jangan hanya karena satu hal kemarin karena ada demonstrasi kemarin dan kemudian ada terjadi tindakan anarkis kita melihat hanya dari sisi itu saja," kata Hillary, Jumat.
Dia mengatakan sangat tidak adil jika kaum milenial kemudian mendapatkan label hanya sebagai "tukang demo" karena aksi penolakan UU Cipta Kerja hari-hari ini.
Politikus Partai Nasdem itu mengemukakan, kontribusi anak-anak muda bisa diwjudukan dalam berbagai hal yang tidak bisa disamaratakan.
"Dan tidak adil kalau seandainya milenial distereotipkan dengan hanya bisa demo saja," kata Hillary.
Tanggapan PDI-P
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menjelaskan maksud dari pernyataan Megawati.
Menurut Hasto, Megawati menginginkan generasi muda menjadi penentu masa depan bangsa.
"Ibu Mega berpesan bahwa pemuda penentu masa depan bangsa, harus dilihat kekinian, bagaimana para pemuda-pemudi Indonesia menggembleng diri dan kesemuanya digerakkan oleh semangat untuk membawa kemajuan bagi Indonesia Raya," kata Hasto dalam keterangan pers, kemarin.
Hasto menembahkan, PDI-P juga memiliki semangat untuk menggembleng anak-anak muda menjadi kader bangsa yang tangguh.
Untuk itu, dia mengatakan, PDI-P senantiasa mengajarkan pada setiap kader mudanya untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, bangga dengan jati diri bangsa, serta memiliki visi terhadap arah masa depan.
Baca juga: Sekjen PDI-P Jelaskan Maksud Megawati soal Sumbangsih Milenial
Sekjen PPP Arsul Sani sepakat dengan Hasto. Ia mengatakan, pernyataan Megawati itu ibarat nasihat seorang ibu agar kaum milenial makin semangat menunjukkan kontribusi positif bagi bangsa.
Arsul berpendapat, Megawati tak bermaksud mengecilkan peran para pemuda.
"Ibarat seorang ibu, PPP lebih melihat bahwa (Megawati) sedang men-challenge kaum milenial agar menunjukkan kontribusi positifnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Arsul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.