JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Tim Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) Sonny Harry Harmadi memberikan tips berlibur aman di tengah pandemi Covid-19.
Sebelum melakukan perjalanan untuk berlibur, menurut Sonny, yang paling penting adalah membuat perencanaan liburan yang baik.
"Kalau perencanaan liburan sebelumnya kita hanya memilih hotel, lokasi dan seterusnya, sekarang kita harus tahu bagaimana sejak berangkat sampai kembali lagi itu kita aman dari Covid-19," ujar Sonny dalam diskusi di Graha BNPB, Jumat (30/10/2020).
Sonny mengatakan, yang pertama kali harus diperhatikan adalah mengecek kondisi diri sendiri.
Baca juga: Puncak Arus Balik Libur Panjang Diprediksi Terjadi pada Sabtu dan Minggu
Ia meminta masyarakat mengetahui dan memastikan tubuh dalam kondisi yang sehat sebelum bepergian.
"Kalau kita tidak sehat, jangan sekali-sekali memutuskan untuk berlibur," ujar Sonny.
Sonny menjelaskan, memang tidak menjadi patokan kondisi tubuh yang kurang sehat pasti memiliki penyakit Covid-19.
Namun, ketika seseorang dalam kondisi yang tidak sehat, maka dia berisiko dan rentan terpapar virus Covid-19 ketika sedang bepergian.
Baca juga: Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas di Jakarta Selama Libur Panjang Diklaim Turun
Apalagi, jika orang tersebut benar-benar terinfeksi virus Covid-19, maka dia dapat berbahaya bagi orang-orang di sekitarnya. Dia berpotensi menyebarkan virus tersebut ke orang lain.
"Semua orang harus bisa melakukan penilaian terhadap diri sendiri, jangan berangkat jika tubuh tidak sehat. Tapi kalau kondisi tubuh sehat, boleh," ucap Sonny.
Kemudian, yang tidak kalah penting, yakni perencanaan dalam hal transportasi.
Sonny meminta masyarakat harus sudah mengetahui transportasi apa yang digunakan, apakah transportasi umum atau transportasi pribadi.
Baca juga: Libur Panjang, Barang Bawaan Penumpang Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Capai 178.508 Kilogram
Ia menyarankan masyarakat agar sebisa mungkin menggunakan transportasi pribadi.
"Kalaupun naik kendaraan umum, pastikan bahwa transportasi tersebut memang aman, memenuhi dan mematuhi protokol kesehatan," papar Sonny.
"Jangan sampai menggunakan transportasi umum yang tidak memenuhi protokol kesehatan," lanjut dia.
Selanjutnya, yang juga harus diperhatikan, yakni tempat-tempat yang akan dikunjungi, misalnya hotel atau restauran yang akan dikunjungi tersebut memenuhi standart protokol kesehatan.
Baca juga: Libur Panjang, 30.000 Orang Lebih Bertolak dari Jakarta Naik KA
Masyarakat diminta mencari informasi yang detail soal tempat menginap dan destinasi lainnya yang akan dikunjungi.
Sebab, dengan perencanaan yang matang, maka seseorang yang akan bepergian dapat meminimalisir dan terhindar dari paparan virus Covid-19.
"Jadi menurut saya, kita ini kan tidak mungkinlah membatasi segala pergerakan tadi, silakan saja. Tetapi harus bisa menilai dirinya sendiri apakah berbahaya atau tidak," ucap Sonny.
"Dan kalau punya komorbid atau penyakit penyerta sebaiknya tidak bepergian dulu," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.