Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Pertanyakan Sumbangsih Milenial, Ini Tanggapan Hipmi

Kompas.com - 30/10/2020, 15:01 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira menilai tidak tepat jika para generasi milenial saat ini disebut tak memberi sumbangsih bagi negara dan hanya bisa berdemonstrasi.

Hal ini disampaikan Angga menanggapi pernyataan Presiden kelima yang juga Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Sebagai pemimpin di ormas kepemudaan, Anggawira melihat banyak generasi milenial yang sudah berkontribusi untuk negara.

Misalnya Hipmi terus berkontribusi untuk mencetak para pengusaha ulung yang dapat memajukan perekonomian bangsa.

Baca juga: Sekjen PDI-P Jelaskan Maksud Megawati soal Sumbangsih Milenial

"Hipmi terus fokus mencetak para entrepreneur yang siap berkompetisi. Di era saat ini kan tidak mungkin kita bersaing kalau tidak ada SDM yang siap berkompetisi ke sana," kata Anggawira kepada Kompas.com, Jumat (30/10/2020).

Angga menegaskan bahwa kompetisi antar negara saat ini tak bisa dilihat lagi dari kekuatan militer yang dimiliki.

Sebab, persaingan bukan lagi dilakukan dengan perang senjata, namun lebih ke pertarungan ekonomi.

"Kita liat kompetisi di luar juga kan yang perang itu antara Amerika dan China, tapi yang berkompetisi itu kan perusahaannya," ujar dia.

Lebih jauh Angga menegaskan setiap perubahan besar di negeri ini juga tidak pernah terlepas dari peran anak muda.

Mulai dari era Boedi Oetomo pada 1908 sampai dengan era saat ini, anak muda selalu memainkan peran masing-masing sesuai dengan zamannya.

"Peran anak muda tetap sama untuk memajukan bangsa ini, tapi caranya berubah sesuai dengan kondisi zaman yang makin cepat," kata dia.

Namun, Angga juga menilai pernyataan Megawati yang menyebut milenial hanya bisa demo tak bisa dilihat secara eksplisit.

Ia menilai, pernyataan itu dilontarkan Megawati hanya dalam konteks menanggapi penolakan mahasiswa terhadap Undang-Undang Cipta Kerja akhir-akhir ini.

Namun, ia meyakini bahwa Megawati tidak bermaksud untuk meremehkan generasi milenial.

"Saya melihat dalam kacamata yang konstruktif bahwa bu Mega selaku Presiden kelima memberikan pandangan dalam kondisi seperti ini, kan dibutuhkan semangat kolaboratif. Untuk saluran perbedaan pendapat sudah ada kanal-kanal yang secara konstitusional sudah tersedia," katanya.

Megawati sebelumnya menanyakan sumbangsih generasi milenial saat ini yang menurutnya hanya bisa berdemonstrasi, salah satunya demonstrasi menolak omnibus law Undang-undang (UU) Cipta Kerja.

Menurut dia, sumbangsih generasi milenial terhadap bangsa Indonesia belum terlihat selain melakukan demonstrasi tersebut.

"Anak muda kita jangan dimanja, dibilang generasi kita adalah generasi milenial. Saya mau tanya, hari ini apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi membuat kita sudah viral tanpa harus bertatap langsung?" kata Megawati dalam acara peresmian kantor PDI-P secara daring, Rabu (28/10/2020).

Baca juga: Megawati: Apa Sumbangsih Generasi Milenial, Masa Cuma Demo?

"Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini? Masa hanya demo saja," kata Megawati.

Ia pun menyayangkan demonstrasi yang berlangsung beberapa hari terakhir karena terjadi perusakan berbagai fasilitas publik, seperti halte transjakarta dan moda raya terpadu (MRT).

Ia menilai, tak ada satu alasan yang membenarkan demonstrasi boleh disertai aksi vandalisme, seperti perusakan fasilitas publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com