Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siti Nur Azizah, Putri Wapres yang Rela Lepaskan Status ASN demi Jadi Wali Kota Tangsel

Kompas.com - 30/10/2020, 13:59 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah, menjadi salah satu kandidat yang akan bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 yang digelar 9 Desember mendatang.

Kehadirannya menambah daftar rentetan keluarga pejabat di Tanah Air yang mencoba peruntungannya menguasai wilayah dengan menjadi pimpinan daerah bersangkutan.

Siti Nur Azizah menggandeng Ruhamaben untuk maju dalam Pilkada Tangsel. Ia mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tangsel pada Sabtu (5/9/2020).

Pasangan Siti Nur Azizah dan Ruhamaben diusung sejumlah partai politik, yaitu Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang total mempunyai 17 kursi di DPRD Tangsel.

Baca juga: Kala Siti Nur Azizah-Ruhamaben Umbar Janji Bagi-bagi Insentif jika Menangi Pilkada Tangsel 2020

Sebelumnya, keduanya menerima surat keputusan (SK) rekomendasi untuk maju pada Pilkada Tangsel dari Partai Demokrat.

SK tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono pada Rabu (22/7/2020).

Menurut Wakil Ketua 1 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Tangsel Partai Demokrat Julham Firdaus, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat sudah sepakat untuk mendukung Azizah Ma'ruf dan Ruhama Ben pada Pilkada Tangsel.

Demokrat sepakat berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Azizah-Ruhama.

Pasalnya, Ruhamaben maju sebagai bakal calon wakil wali kota dari PKS.

Baca juga: Jika Menang di Pilkada Tangsel, Siti Nur Azizah-Ruhamaben Beri Insentif untuk Guru Rp 600.000 per Bulan

Julham mengatakan, PKS dan Demokrat sudah memenuhi syarat untuk mengusung Azizah dan Ruhama Ben.

Hal itu karena PKS memiliki delapan kursi di DPRD Tangsel, sedangkan Demokrat sudah memiliki lima kursi.

"Kan tiket Pilkada di Tangsel 10 kursi, kalau bicara PKS dan Demokrat sudah 13 kursi. Tapi, kan bukan cuma mencukupi kursi untuk tiket pilkada," kata Julham.

Pihaknya juga melakukan komunikasi dengan beberapa partai yang belum menentukan dukungannya untuk membantu mendulang suara.

Sampai akhirnya pasangan nomor urut dua tersebut pun diusung oleh tiga partai, yakni Demokrat, PKS, dan PKB.

Baca juga: Siti Nur Azizah-Ruhamaben Juga Janji Beri Rp 1 Juta untuk Majelis Taklim jika Menang Pilkada Tangsel

Sebelumnya, Azizah telah mengikuti pendaftaran menjadi bakal calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan kepada delapan partai yang membuka penjaringan.

Delapan partai tersebut, yakni PDI-P, PSI, PKB, PPP, PAN, Partai Gerindra, Partai Hanura, dan Partai Demokrat.

Bahkan, bersama bakal calon lainnya, ia telah mengikuti fit and proper test yang telah dilakukan sebagian partai tersebut.

"Saya selalu sampaikan bahwa saya akan selalu mengikuti mekanisme di dalam kontestasi. Jadi semua partai saya ketuk pintunya dengan mengikuti konvensi dan melakukan komunikasi politik dengan partai yang bakal mendukung bakal calon wali kota khususnya saya," kata Azizah.

Putri Wapres dan ASN

Siti Nur Azizah merupakan seorang aparatur sipil negara (ASN) yang memutuskan terjun ke panggung politik.

Baca juga: Siti Nur Azizah-Ruhamaben Janjikan Insentif Rp 1 Juta Per Bulan untuk Tiap RT di Tangsel

Dilansir dari situs web sitinurazizah.com, Putri Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin itu merupakan ASN di Kementerian Agama (Kemenag) RI pada 2004-2019.

Selama menjadi ASN Kemenag, Azizah pernah menjabat sebagai kepala seksi (kasi) registrasi dan sertifikasi produk halal di Ditjen Bimas Islam, kasi pembinaan pra-pernikahan Sub-Direktorat Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam.

Kemudian, kasi keluarga sakinah Sub Direktorat Keluarga Sakinah dan Pemberdayaan KUA Ditjen Bimas Islam, kasi pembinaan manajemen masjid Sub-Direktorat Pembinaan Masjid Ditjen Bimas Islam.

Terakhir, Azizah menjabat sebagai kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik Ditjen Bimas Islam.

Pada 1 November 2019, Azizah mengundurkan diri sebagai ASN Kemenag karena berniat maju pada Pilkada Tangsel.

Baca juga: Siti Nur Azizah-Ruhamaben Janjikan Insentif Rp 1 Juta Per Bulan untuk Tiap RT di Tangsel

Selain ASN, doktor di bidang hukum itu juga mengajar di STAI Salahudin Al Ayubi Jakarta Utara sejak 1995 sampai sekarang.

Setelah melepas statusnya sebagai ASN, perempuan kelahiran Jakarta, 5 September 1972, itu memutuskan untuk menjadi kader Partai Demokrat.

Peluang

Maju dalam Pilkada Tangsel 2020, Siti Nur Azizah juga memiliki lawan yang berasal dari deretan keluarga pejabat penguasa negeri.

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang merupakan keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan berhadapan langsung melawan Siti Nur Azizah dalam pilkada tersebut.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai, kontestasi Pilkada Tangerang Selatan 2020 akan berjalan imbang.

Baca juga: Blusukan di Wilayah Pamulang, Siti Nur Azizah Ajak Warga Perbanyak Konsumsi Tanaman Ini

Semua pasangan calon memiliki kans yang sama untuk memenangkan Pilkada Tangsel. Sebab, tidak ada petahana yang maju kali ini.

"Peluangnya masih 50:50. Dengan tidak adanya inkumben, maka kontestasi pilkada di Tangsel akan perang bebas. Artinya, setiap pasangan calon memiliki peluang yang sama untuk menang," kata Ujang.

Menurut Ujang, fenomena politik menarik akan terjadi pada Pilkada Tangerang Selatan.

Apalagi, kontestasi di wilayah ini diisi oleh nama-nama dari klan besar elite politik nasional.

"Sara klan Prabowo. Azizah klan Ma'ruf Amin. Ini akan ada permainan elite nasional di Pilkada Banten," ujar Ujang Komarudin.

Ujang menyebutkan, meskipun keduanya imbang dalam kekuatan politik, tetapi strategi politik yang jitu dibutuhkan untuk meraih simpati rakyat Tangerang Selatan.

Baca juga: Jadi Calon Wali Kota Tangsel 2020, Siti Nur Azizah Laporkan Harta Rp 17 Miliar

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau Sara diusung oleh Partai Gerindra dan PDI-P.

Visi dan misi

Salah satu janji yang diumbar pasangan Siti Nur Azizah dan Ruhamaben kepada masyarakat Tangsel adalah memberikan sejumlah insentif.

Insentif itu berkisar Rp 600.000 hingga Rp 100 juta, untuk bulanan sampai tahunan.

Rencananya, RT akan diberi gaji Rp 1.000.000 per bulan. Jika terpilih, pasangan tersebut menyiapkan dana segar sebesar Rp 1.000.000 per bulan untuk para ketua RT di Tangsel.

Dana tersebut dirasa perlu karena peran RT sangat krusial di tengah masyarakat.

Baca juga: Siti Nur Azizah Tak Masalah jika Pilkada Tangsel Ditunda demi Keselamatan Rakyat

RT dianggap mengetahui betul rentang kondisi masyarakat, mulai dari segi ekonomi dan kesehatan sehingga hal tersebut dapat membantu pemerintah pusat memantau masyarakat secara luas.

Selain itu, Nur Azizah-Ruhamaben juga akan menyiapkan dana Rp 100 juta untuk setiap RW yang memiliki ide kegiatan meningkatkan kegiatan ekonomi dan kebersihan lingkungan.

Termasuk juga memberikan dana tahunan kepada majelis taklim sebesar Rp 1.000.000 per tahun. Sebab, kegiatan majelis taklim dinilai telah memberikan dampak positif untuk warga Tangsel.

Para guru di Tangsel juga dijanjikan akan mendapat tambahan uang sebesar Rp 600.000 per bulan. Menurut pasangan nomor urut dua tersebut, saat ini masih banyak guru yang nasibnya kurang diperhatikan pemerintah.

Respons Ma'ruf Amin

Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengaku tidak pernah menyiapkan seorang anaknya, Siti Nur Azizah, untuk berkontestasi pada Pilkada Tangerang Selatan 2020.

Menurut Wapres Ma'ruf Amin, pencalonan Azizah itu murni atas keinginan, hati nurani, dan kemampuan anak keempatnya itu.

"Saya sebenarnya tidak pernah menyiapkan anak saya itu (Siti Nurazizah) untuk menjadi calon wali kota. Tidak pernah. Semua anak saya tidak," kata Wapres Ma'ruf Amin dikutip dari Tribunnews, Sabtu (11/7/2020).

Ia menuturkan, sebagai orangtua, ia tetap mendukung keputusan Azizah.

Baca juga: Akademisi UGM: Oligarki di Indonesia Semakin Rumit!

Namun, ia menekankan, tidak pernah mengharapkan dan menyiapkan anaknya untuk menjadi seorang pejabat publik.

"Saya bilang, 'Saya tidak menyuruh kamu (Nurazizah), tapi kalau memang itu kehendak masyarakat, saya hanya bisa tut wuri handayani (memberi dorongan dari belakang) dan ikut mendoakan'," ujar Wapres Ma'ruf Amin.

Ia menambahkan, ketika Azizah meminta restu kepada dirinya untuk mengikuti Pilkada, ia hanya berpesan agar Azizah menjaga etika dan tidak melakukan hal-hal yang tidak baik.

"Intinya menjaga martabat baik ketika dia ingin menjadi wali kota maupun kalau nanti misalnya terpilih menjadi kepala derah," kata Wapres Ma'ruf Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com