JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung peran dan sumbangsih generasi milenial kepada negara saat meresmikan kantor PDI Perjuangan secara virtual, Rabu (28/10/2020).
Menurut Megawati, peran generasi milenial terhadap bangsa Indonesia belum terlihat jelas. Kecuali, imbuh dia, dalam beberapa waktu terakhir ikut turun ke jalan untuk melakukan unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja.
“Anak muda kita jangan dimanja, dibilang generasi kita adalah generasi milenial. Saya mau tanya, hari ini apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi membuat kita sudah viral tanpa harus bertatap langsung?” ucap Presiden RI kelima kelahiran 1947 itu.
Baca juga: Megawati: Apa Sumbangsih Generasi Milenial, Masa Cuma Demo?
“Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini? Masa hanya demo saja,” imbuh Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu.
Setidaknya, ada lima generasi yang dikenal sejauh ini. Kata ‘generasi’ merujuk pada rentang waktu usia kelahiran dari masing-masing generasi tersebut.
Pertama, generasi baby boomers yaitu mereka dengan rentang usia antara 60 tahun hingga 74 tahun. Mereka ini adalah kelompok masyarakat yang lahir pada rentang waktu 1946 hingga 1960 atau pada saat itu Indonesia baru saja menghadapi masa kemerdekaan dan orde lama.
Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan survei pada tahun 2019, ada sekitar 20,8 juta penduduk Indonesia yang berada pada rentang usia tersebut.
Baca juga: Tanggapi Megawati, Fahri Hamzah Sebut Seharusnya Elite Politik Introspeksi
Selanjutnya, ada generasi X yang memiliki rentang usia antara 40 hingga 59 tahun. Mereka ini adalah kelompok masyarakat yang lahir pada rentang tahun 1961 hingga 1980.
Kelompok generasi X senior dengan rentang usia 55-59 tahun jumlahnya mencapai 12,7 juta orang di Indonesia. Kelompok usia ini termasuk yang baru saja purna tugas dari pekerjannya karena faktor usia. Walaupun ada sejumlah perusahaan atau kantor pemerintah yang menerapkan batas usia hingga mencapai 60-65 tahun.
Sedangkan, mereka yang berada pada rentang usia 40-54 tahun jumlahnya mencapai 52,3 juta.
Sementara itu, yang disebut sebagai generasi milenial yaitu mereka yang masuk ke dalam kelompok generasi Y, yaitu dengan rentang usia antara 26 hingga 39 tahun. Mereka adalah kelompok masyarakat yang lahir pada rentang tahun 1981 hingga 1994.
Baca juga: Pernyataan Megawati soal Milenial Dinilai Tak Mencerminkan Sikap Seorang Negarawan
Total, ada 61,9 juta orang yang masuk ke dalam kelompok generasi ini. Jumlah ini sekaligus yang terbesar bila dilihat dari skala kelompok usia produktif.
Berikutnya, ada pula generasi Z dengan rentang usia antara 10 hingga 25 tahun. Sebagian dari mereka, terutama yang berada pada rentang usia 18-25 tahun sudah dikategorikan ke dalam kelompok usia produktif.
Namun, jika dilihat dari jumlahnya, ada 62,1 juta orang yang masuk ke dalam kelompok usia ini.
Terakhir, ada generasi Alpha, yaitu mereka yang lahir di atas tahun 2011 hingga saat ini. Rentang usia mereka berkisar antara 0-9 tahun. Jumlahnya, terdapat sekitar 47,5 juta jiwa.
Baca juga: Tanggapi Megawati, Ketua DPP Demokrat: Jangan Asal Tuduh kepada Milenial
Untuk diketahui, kelompok generasi X, generasi Y, dan generasi Z yang telah masuk usia produktif juga termasuk kedalam kelompok generasi Sandwich.
Dilansir Kompas.id dari artikel jurnal yang ditulis Elaine Brody dan Dorothy Miller pada 1981, generasi Sandwich dicirikan sebagai kelompok generasi berusia produktif, tetapi berada dalam impitan dua tugas utama.
Di satu sisi, generasi ini mempunyai tugas membesarkan anak yaitu kelompok generasi Alpha dan sebagian generasi Z yang belum masuk usia produktif. Di sisi lain, generasi ini juga dituntut merawat orangtua atau bahkan keluarga besar.
Sebagian kelompok generasi sandwich bahkan mengemban dua tugas tersebut. Tugas ganda yang harus dijalani generasi ini, bahkan sebagian besar dialami oleh kelompok milenial jika merujuk data rasio ketergantungan penduduk yang dikeluarkan BPS.
Baca juga: Dedi Mulyadi Tanggapi Megawati: Kritik Bintang Emon, Model Oposisi Kreatif Milenial
Rasio ketergantungan penduduk adalah perbandingan antara penduduk di kelompok usia produktif dan kelompok usia tidak produktif dalam satuan persen. Semakin tinggi rasio ketergantungan, semakin berat beban yang harus ditanggung oleh penduduk usia produktif untuk menanggung biaya hidup penduduk usia tidak produktif.
Tahun lalu, rasio ketergantungan penduduk Indonesia tercatat 45,56 persen. Angka itu bermakna, setiap 100 penduduk berusia produktif, menanggung beban hidup sekitar 46 penduduk tidak produktif, yaitu mereka yang berusia 0-14 tahun ditambah usia 65 tahun ke atas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.