Adapun dalam kampanye tatap muka secara terbatas, Sara sudah menemui komunitas masyarakat di Tangerang Selatan seperti Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) cabang Tangerang Selatan dan komunitas Batak di kawasan Kecamatan Serpong.
Muhamad-Sara berkomitmen untuk memajukan perekonomian masyarakat di Tangerang Selatan, salah satunya melalui program digitalisasi pasar tradisional.
"Muhammad-Saraswati memiliki program pengembang baik dalam penataan offline (kios) dan strategi online (e-commerce)," ujar Sara saat menemui perwakilan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) cabang Tangerang Selatan, Jumat (9/10/2020).
Sara meyakini, melalui program digitalisasi tersebut para pedagang bisa menjual dagangannya di layanan e-commerce.
Dengan begitu, para pedagang bisa mendapatkan penghasilan lebih besar karena menjangkau konsumen lebih luas.
"Jangkauan pemasaran pasar-pasar tradisional lebih luas dan omzet semakin besar," ujar Sara.
Selain itu, Muhamad-Sara juga menjanjikan, program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan UMKM dan bantuan permodalan hingga Rp 100 juta per RW setiap tahun di wilayah Tangerang Selatan.
"(Bantuan modal) ini sebenarnya sudah nomenklaturnya. Ini istilanya seperti dana desa tapi kami tingkatkan jumlahnya. Ini digunakan untuk kebutuhan masyarakat lewat RW," kata Sara saat menemui Komunitas Batak di kawasan Serpong, Senin (5/10/2020).
Baca juga: Sara: Banyak yang Hilang Percaya pada Penegak Hukum soal Penanganan Kekerasan Seksual
Sara mengatakan, sejumlah program ditawarkannya seiring dengan permasalahan yang terjadi di Tangerang Selatan yang dirasakan kelompok masyarakat tersebut, seperti akses permodalan, kapasitas building bagi UMKM yang terdampak pandemi Covid-19 hingga kepastian hukum.
Oleh karenanya, ia meyakini, program-program yang ditawarkan akan mampu menjawab masalah tersebut.
"(Ini) Menjadi agenda utama Muhamad - Rahayu Saraswati karena dampak pandemi Covid-19," kata dia.
Kendati demikian, perjalanan Pilkada Tangerang Selatan tidak cukup mudah bagi Muhamad-Sara. Berbagai isu miring pelibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan bentuk pelecehan pun diarahkan kepada Sara.
Senin, (5/10/2020), kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Sadar Pilkada atau GPSP melaporkan seorang ASN ke Bawaslu karena diduga terlibat dalam kampanye Muhamad-Sara di kawasan Jombang pada 27 September 2020.
Laporan tersebut dibenarkan oleh Komisioner Divisi Penindakan Bawaslu Tangsel Ahmad Jazuli.
"Iya benar, laporannya tentang netralitas ASN. Bahwa menurut si pelapor ada dugaan ASN ikut deklarasi salah satu pasangan calon," ujar Jazuli.
Menurut Jazuli, Bawaslu Tangsel sedang memproses laporan tersebut dengan melakukan pengkajian awal selama dua hari.
Baca juga: Deretan Janji Muhammad-Sara di Pilkada Tangsel 2020
Namun, Juru bicara kampanye Partai Koalisi Muhamad-Sara Andreas Ari membantah melibatkan ASN pada kegiatan kampanye di kawasan Jombang pada 27 September 2020, karena tidak memiliki agenda resmi pada waktu tersebut.
"Pada hari itu kita tidak ada kampanye yak. Kita juga enggak ada ASN yang masuk ke dalam tim kampanyenya kami. Apalagi yang dilaporkan ke Bawaslu itu," ujar Ari saat dikonfirmasi, Senin (5/10/2020).
Ari mengatakan, pada 27 September tersebut tim pendukung Muhamad-Sara memang tengah berada di kawasan Jombang untuk membagikan kaos. Namun, kegiatan tersebut bukan agenda resmi sehingga tidak diketahui ada kehadiran ASN.