Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

404.048 Kasus Covid-19 di Indonesia, Satgas Ingatkan 54 Daerah yang 10 Minggu Nyaman di Zona Oranye

Kompas.com - 30/10/2020, 06:56 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap hari, jumlah pasien positif, sembuh, dan meninggal dunia akibat Covid-19 di Tanah Air selalu bertambah.

Khususnya jumlah pasien meninggal dunia, saat ini sudah melampaui angka 13.000.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia tercatat ada 13.701 orang atau setara dengan 3,4 persen dari total angka positif di Indonesia

Persentase tersebut masih lebih tinggi daripada persentase angka kematian akibat Covid-19 di dunia.

"Sedangkan jumlah kasus meninggal kumulatif di Indonesia adalah 13.701 atau 3,4 persen di mana kasus meninggal di dunia adalah 2,63 persen," kata Wiku di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (29/10/2020).

Baca juga: 54 Wilayah Ini Zona Oranye Covid-19 Selama 10 Minggu, Satgas Nilai akibat Merasa Nyaman

Wiku mengatakan, berdasarkan data Satgas hingga 25 Oktober 2020 terdapat 63,2 persen atau 325 kabupaten/kota memiliki kematian di bawah 10 orang.

Kemudian, sebesar 31,7 persen atau setara 163 kabupaten/kota memiliki kematian 11 sampai dengan 100.

Serta, masih ada 5,0 persen atau 26 kabupaten/kota yang memiliki kematian lebih dari 100.

"Ingat satu kematian saja terbilang nyawa. Kita tidak boleh menganggap remeh kematian meskipun sedikit," ujar dia.

Sebelumnya, pemerintah menyatakan bahwa penularan virus corona masih terjadi di masyarakat hingga saat ini, Kamis (29/10/2020).

Baca juga: Satgas: Persentase Kematian akibat Covid-19 di Indonesia 3,4 Persen, Dunia 2,63 Persen

Hal ini terlihat dari terus munculnya kasus baru Covid-19, dengan penambahan lebih dari 3.000 pasien dalam sehari.

Data pemerintah hingga Kamis ini pukul 12.00 WIB memperlihatkan bahwa ada 3.565 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia ada 404.048.

Seribu Kasus Aktif

Wiku Adisasmito juga mengungkapkan, saat ini terdapat 12 kabupaten/kota yang memiliki lebih dari 1.000 kasus aktif Covid-19.

Hal itu berdasarkan data Satgas Covid-19 hingga Minggu (25/10/2020).

"Yang paling harus diwaspadai, meskipun sebagian kecil adalah 2,3 persen atau 12 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif di atas 1.000 kasus,” kata Wiku.

Adapun kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.

Mereka bisa menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Baca juga: Satgas Ungkap 12 Kabupaten/Kota yang Miliki Lebih dari 1.000 Kasus Aktif Covid-19

Rinciannya, Kota Padang (3.306), Jakarta Timur (2.663), Kota Jayapura (2.202), Jakarta Selatan (2.047), Jakarta Barat (1.951), Kota Pekanbaru (1.885).

Kemudian, Kota Bekasi (1.731), Kota Depok (1.595), Bekasi (1.287), Jakarta Utara (1.277), Bogor (1.275), dan Jakarta Pusat (1.024).

Wiku menuturkan, 12 kabupaten/kota tersebut konsisten berada dalam daftar yang sama.

Hanya saja, yang membedakan tiap minggunya adalah posisi atau peringkat.

Namun, ia menegaskan kepada pemerintah daerah setempat bahwa hal tersebut bukanlah sebuah prestasi.

Menurut Wiku, hal itu menunjukkan masyarakat di daerah tersebut masih abai terhadap protokol kesehatan.

Baca juga: Puluhan Wisatawan Reaktif Covid-19 di Puncak Bogor, Diminta Swab Test Lalu Pulang

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito aat memberi keterangan pers di Istana Kepresidenan, Selasa (6/10/2020).Dok. Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito aat memberi keterangan pers di Istana Kepresidenan, Selasa (6/10/2020).

Oleh karena itu, Satgas meminta pemda melakukan evaluasi secara menyeluruh dan menegakkan pelaksanaan protokol kesehatan terhadap masyarakat setempat.

"Pemda harus melakukan evaluasi yang menyeluruh terhadap protokol kesehatan di daerahnya. Jangan sedikit pun lengah," tuturnya.

Tingkat Kesembuhan Nol Persen

Selain itu, Wiku Adisasmito juga mengungkapkan ada empat kabupaten/kota yang memiliki tingkat kesembuhan nol persen.

"Bahkan yang sangat mengkhawatirkan, empat dari 13 kab/kota ini mencatatkan kesembuhan 0 persen. Pertama, Natuna di Kepulauan Riau. Ngada (NTT). Belu, NTB. Manggarai Timur, NTT," ungkap Wiku.

Ia mengungkapkan, angka kesembuhan nol persen itu dikarenakan keempat daerah baru terpapar Covid-19.

Baca juga: Ada 4 Kabupaten/Kota Belum Catat Pasien Covid-19 yang Sembuh, Ini Alasannya

Berdasarkan data hingga 25 Oktober 2020, Natuna memiliki satu kasus positif, Ngada memiliki 52 kasus, Belu memiliki dua kasus, dan Manggarai Timur memiliki satu kasus.

"Empat kabupaten/kota dengan nol persen kesembuhan dikarenakan baru saja terdampak Covid-19 sehingga dari jumlah kasus yang ada belum mengalami kesembuhan," ucapnya.

Sementara, sembilan kabupaten/kota lain yang tingkat kesembuhannya masih di bawah 25 persen yakni, Sarmi (13,3 persen), Kepulauan Yapen (14,2 persen), Maybrat (16,6 persen), Padang Lawas (19,5 persen).

Kemudian, Bungo (20,8 persen), Kaimana (22,2 persen), Nias Utara (22,2 persen), Sarolangun (24,11 persen), dan Mamuju Utara (24,3 persen).

Satgas pun meminta pemerintah daerah mengevaluasi layanan kesehatan kepada pasien Covid-19 dan meningkatkannya.

Baca juga: Satgas: Senjata Utama Memutus Penularan Covid-19 adalah Maksimalkan 3M

Wiku juga meminta pemda dalam daftar tersebut melapor kepada pemerintah pusat.

"Kami juga meminta kepada pemda yang wilayahnya masuk dalam daftar ini untuk melaporkan kepada pemerintah pusat atau satgas pusat, kendala yang dihadapi sehingga dapat dicari jalan keluarnya sehingga dapat meningkatkan angka kesembuhan," tutur dia.

Daerah Zona Oranye

Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 juga menunjukkan ada 54 kabupaten/kota yang berstatus zona oranye Covid-19 (risiko sedang) selama 10 minggu berturut-turut.

Wiku Adisasmito menilai daerah tersebut merasa nyaman karena tidak berada dalam zona merah (risiko tinggi).

"Ini yang kami sebut sebagai perasaan nyaman, tidak ada di zona merah tetapi berada di zona oranye dalam waktu lama," ujar Wiku.

"Satgas sangat menyayangkan adanya kondisi seperti ini," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com