JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo melakukan kunjungan kerja ke Indonesia.
Pompeo tiba di Jakarta pada Kamis (29/10/2020) dini hari dan langsung mengabarkan hal itu lewat akun twitter-nya yang telah terverifikasi.
"Senang bisa kembali ke Jakarta! Menantikan untuk bertemu dengan Presiden @Jokowi dan Menlu @Menlu_RI untuk mendiskusikan visi bersama kita demi #IndoPasifik yang bebas dan terbuka," tulis Pompeo lewat akun Twitter @SecPompeo.
Pada Kamis pagi, Pompeo langsung menggelar pertemuan dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
Lalu, Pompeo bersama Retno menuju Istana Kepresidenan Bogor untuk bertemu Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Pompeo: Seharusnya Ada Lebih Banyak Investasi dari AS di Indonesia
Kunjungan Pompeo ini dilakukan di tengah pandemi virus corona Covid-19 yang masih melanda Indonesia maupun Amerika Serikat.
Di Indonesia sampai Kamis kemarin terdapat lebih dari 400.000 kasus positif Covid-19 di Indonesia, dan dari jumlah tersebut ada 13.612 orang meninggal dunia.
Sementara di Amerika Serikat, ada lebih dari 9 juta kasus Covid-19, dengan 233.180 kasus kematian.
Paling Intensif
Meski demikian, pandemi bukan halangan bagi dua negara untuk terus membangun hubungan diplomatik.
Presiden Jokowi mengatakan, kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo ke Jakarta menunjukkkan arti penting kemitraan antara kedua negara.
"Kunjungan Anda di tengah pandemi ini menunjukkan arti penting kemitraan strategis antara Indonesia dengan Amerika," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, selama pandemi Covid-19, saling kunjung antara pejabat Indonesia dan Amerika Serikat berlangsung cukup intensif.
Bahkan apabila dibandingkan dengan negara lainnya, Jokowi menyebut hubungan Indonesia-AS adalah yang paling intensif.
Misalnya baru-baru ini Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto berkunjung ke Amerika Serikat.
Sebelumnya, Under Secretary of Defense for Policy AS James H. Anderson juga berkunjung ke Indonesia.
"Selama pandemi ini saling kunjung antara pejabat kita cukup intensif. Bahkan dapat saya sampaikan paling intensif," ucap Jokowi.
True Friend
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, dalam pertemuan itu Jokowi menyampaikan komitmen kemitraan dan pertemanan yang baik.
Presiden Jokowi juga menginginkan Amerika Serikat sebagai true friend of Indonesia.
Hal tersebut tentunya tidak bisa didapatkan dengan sendirinya, melainkan harus diupayakan dan dipelihara.
"Sehingga Presiden mengatakan bahwa untuk memelihara kemitraan ini diperlukan upaya yang serius, diperlukan pemahaman satu sama lain, dan diperlukan juga upaya untuk mewujudkan kerja sama yang konkret, termasuk di antaranya adalah kerja sama ekonomi," kata Menlu Retno.
Baca juga: Pompeo: Seharusnya Ada Lebih Banyak Investasi dari AS di Indonesia
Menurut Retno, Presiden menekankan bahwa Indonesia ingin melihat kerja sama ekonomi kedua negara meningkat di masa yang akan datang, termasuk tentunya harapan terhadap perpanjangan fasilitas Generalized System Preference (GSP) kepada Indonesia.
Di samping itu, Presiden juga menginginkan agar kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat meningkat.
Presiden juga ingin melihat Amerika memahami kepentingan negara berkembang dan negara-negara muslim.
"Selain itu, Presiden juga mengatakan bahwa Indonesia ingin bahwa Amerika juga memahami Asia Tenggara dan bersama dengan negara-negara Asia Tenggara mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan kerja sama di kawasan," ungkap Retno.
Soal Laut China Selatan
Pompeo juga menyampaikan penolakan atas klaim China di Laut China Selatan.
“Negara kami yang taat hukum menolak klaim tak berdasarkan hukum Partai Komunis China atas Laut China Selatan,” kata Pompeo dalam konferensi pers secara virtual.
Baca juga: Bertemu Menlu Retno, Menlu AS: Amerika Tolak Klaim China atas Laut China Selatan
Menurut Pompeo, Indonesia telah menunjukkan keberanian mengenai isu tersebut di Asia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ia menambahkan bahwa pihaknya mendukung Indonesia dalam isu tersebut.
“Itu adalah isu yang patut diperjuangkan dalam pengaturan multilateral dan pemerintahan Trump saat mendukung ini,” ucapnya.
Pompeo juga mencontohkan perjuangan Indonesia menjaga kedaulatan maritimnya di Laut Natuna Utara.
Amerika Serikat pun menantikan kerja sama dengan Indonesia dalam hal memastikan keamanan salah satu jalur perdagangan tersibuk itu.
Akar Rumput
Mike Pompeo juga menyampaikan komitmen kuat negaranya untuk melanjutkan kemitraan strategis dengan Indonesia, termasuk di bidang ekonomi.
Baca juga: Pompeo : Wajar jika Kita Bekerja Sama Atasi Pandemi
Pompeo juga menyebut, Amerika akan mendorong lebih banyak pengusaha Amerika untuk melakukan economic engagement dengan Indonesia.
"Oleh karena itu, Mike Pompeo juga mengatakan bahwa ingin tidak saja menjalin hubungan baik pada tingkat pemerintah, tetapi juga menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan grass root, dengan stakeholders di Indonesia," jelas Menlu Retno.
Mike Pompeo juga, lanjut Retno, juga menyampaikan penghargaan terhadap peran Indonesia untuk isu Afghanistan.
Setelah bertemu Menlu dan Jokowi, Pompeo melanjutkan kunjungannya di Indonesia dengan menghadiri acara yang digelar Gerakan Pemuda Ansor.
Baca juga: Menlu AS Nilai Indonesia Telah Memberi Model Hidup dengan Toleransi
Di hadapan anggota GP Anshor, Mike Pompeo menyampaikan penilaiannya tentang Indonesia yang telah menjadi contoh dalam aspek toleransi.
"Saya di Indonesia. Karena saya percaya Indonesia menunjukkan jalan ke depan. Tidak ada satu pun alasan agama Islam tidak bisa hidup berdampingan dengan damai bersama agama Kristen dan Buddha," ucap Pompeo dalam pidatonya dalam acara bertajuk "Nurturing the shared civilizational aspirations of Islam Rahmatan li al-‘Alamin" yang digelar GP Ansor.
Pompeo kemudian menyinggung kelompok-kelompok yang memelintir ajaran agama Islam untuk membenarkan aksi kekerasan.
Akan tetapi, menurut dia, Indonesia dan Amerika Serikat mengetahui bahwa hidup berdampingan secara damai dan saling menghargai dapat diwujudkan.
Menurut Pompeo, setelah Reformasi 1998, Indonesia memberikan sebuah model bagaimana orang dengan latar belakang yang berbeda dapat hidup berdampingan.
Sejak reformasi, Indonesia dinilai memiliki iklim demokrasi yang fleksibel, inklusif, dan toleran.
Baca juga: Jokowi: Saling Kunjung antara Pejabat RI dan AS Paling Intensif selama Pandemi
Pompeo menilai, hal itu sekaligus mematahkan anggapan sekelompok orang yang beranggapan bahwa Indonesia hanya bisa diatur oleh pemimpin yang membatasi hak rakyatnya.
"Anda telah membuat sebuah model bagaimana kelompok etnis dan agama serta ideologi politik yang berbeda dapat hidup berdampingan secara damai dan menyelesaikan perbedaan pendapat dengan cara demokratis," ucapnya.
Adapun kunjungan Mike ke Indonesia ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungannya ke Asia.
Sebelum ke Indonesia, Pompeo terlebih dulu ke India untuk melakukan dialog tingkat menteri 2 + 2 tahunan AS-India yang ketiga.
Dialog itu dilaksanakan dengan Menteri Pertahanan AS Mark T Esper.
Setelah dari India, Pompeo berkunjung ke Sri Lanka dan Maladewa untuk membahas kerjasama AS dengan kedua negara tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.