JAKARTA, KOMPAS.com - Pilkada 2020 diwarnai dengan kemunculan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang merupakan kerabat dekat pejabat negara. Sejumlah pengamat menilai mereka lahir dari praktik politik dinasti atau politik kekerabatan.
Ada sejumlah nama-nama yang mengemuka seperti Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra Presiden Joko Widodo (Pilkada Kota Solo) dan Siti Nur Azizah yang merupakan putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin (Pilkada Tangerang Selatan).
Selain itu, kerabat dekat menteri Kabinet Indonesia Maju juga tercatat ikut menjadi peserta Pilkada 2020.
Baca juga: Satu Tahun Jokowi-Maruf: Kritik atas Munculnya Politik Dinasti
Misalnya, Hanindhito Himawan Pramono yang maju di Pilkada Kediri. Hanindhito merupakan putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Selain itu, ada pula Titik Masudah yang maju di Pilkada Kabupaten Mojokerto. Titik merupakan adik kandung dari Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah.
Titik Masudah maju sebagai calon wakil wali kota di Pilkada Kabupaten Mojokerto. Dia mendampingi calon wali kota petahana, Pungkasiadi.
Pasangan Pungkasiadi-Titik Masudah yang mendaftar ke KPU pada Minggu (6/9/2020), diusung partai koalisi dengan modal 20 kursi parlemen.
Parpol pengusung pasangan calon (paslon) ini adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PDI-P, serta Partai Bulan Bintang (PBB).
Paslon yang dikenal dengan sebutan Pung-Titik ini pun mendapatkan dukungan dari empat parpol non-parlemen, Perindo, PSI, Partai Berkarya, dan PKPI.
Baca juga: Ini Profil 3 Paslon di Pilkada Mojokerto, Ada Adik Menaker hingga Istri Mantan Bupati
Dilansir dari Tribunnews.com, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI-P Jawa Timur Deni Wicaksono mengatakan, ada beberapa alasan politik dalam mengusung Titik Masudah.
"Pasangan Pung-Titik di Kabupaten Mojokerto adalah perpaduan nasionalis-religius. Kami menilai format ini efektif mewakili kultur daerah setempat," kata Deni saat dikonfirmasi, Selasa (21/7/2020) sore.
Menurut dia, Pungkasidi yang merupakan Ketua DPC PDI-P Kabupaten Mojokerto dianggap sebagai representasi nasionalis.
"Sementara Titik Masudah adalah representasi kelompok religius dalam hal ini Nahdatul Ulama. Beliau adalah aktivis Fatayat NU," ucapnya.
Baca juga: Perketat Aturan Maju Pilkada demi Cegah Dinasti Politik
Apalagi, kata Deni, Titik merupakan keluarga dekat Menteri Ida Fauziyah yang memiliki popularitas dan basis massa di Mojokerto.
"Jadi figur Titik Masudah ini daya ungkit suaranya luar biasa di Mojokerto," kata dia.
Selama berkampanye, pengembangan UMKM menjadi salah satu program prioritas yang diusung paslon Pung-Titik.
Pasangan calon kepala daerah nomor urut tiga ini menyiapkan program bantuan modal usaha maksimal Rp 10 juta untuk setiap UMKM melalui skema kartu UMKM Keren.
Selain fasilitasi modal usaha, kartu UMKM Keren juga memfasilitasi pelatihan usaha secara berkala untuk mendukung keberlangsungan dan pengembangan UMKM.
Baca juga: Program Petahana dan Adik Menaker di Pilkada Mojokerto, Kartu UMKM Keren Jadi Andalan
Pemberian akses kemitraan dengan industri besar, serta subsidi bea penjualan di pasar tradisional juga menjadi bagian dari program pengembangan UMKM yang diusung pasangan ini.
"Saya dan Mas Pung (Pungkasiadi) punya komitmen yang kuat terhadap sektor UMKM. Untuk sektor UMKM, kami menyiapkan kartu UMKM Keren," ungkap Titik Masudah, saat ditemui Kompas.com, Minggu (25/10/2020).
Menurut Titik, UMKM merupakan sendi pergerakan ekonomi yang strategis untuk pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan, di samping geliat industri skala besar di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Saat kampanye, Titik menyampaikan beberapa isu dan program prioritas, antara lain pengembangan UMKM, kesehatan ibu dan anak, beasiswa dan jaminan sosial, serta perluasan akses lapangan kerja.
Baca juga: Usung Calon Petahana dan Adik Menaker di Pilkada Mojokerto, Ini Alasan PDI-P
Pasangan Pung-Titik juga mengusung program perluasan akses lapangan kerja bagi pencari kerja yang memiliki KTP Kabupaten Mojokerto.
Sesuai proporsi dan kualifikasi yang dibutuhkan, lowongan kerja akan diprioritaskan kepada warga Mojokerto saat perusahaan-perusahaan yang beroperasi di daerah itu melakukan rekrutmen tenaga kerja.
"Perusahaan di Mojokerto ini sangat banyak dan sangat berpotensi untuk menyerap tenaga kerja. Ke depan, potensi lapangan kerja yang tersedia harus diprioritaskan kepada warga Mojokerto," ujar Titik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.