Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

400.483 Kasus Covid-19 di Indonesia, Masyarakat Diminta Patuhi Protokol Kesehatan

Kompas.com - 29/10/2020, 07:07 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penularan virus corona masih terus terjadi di tengah masyarakat. Hal ini menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah hingga Rabu (28/10/2020).

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, ada penambahan 4.029 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 400.483 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Baca juga: UPDATE 28 Oktober: Tambah 4.029, Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 400.483

Sebanyak 4.029 kasus baru diketahui setelah pemerintah memeriksa 40.572 spesimen dalam sehari. Pada periode itu juga ada 27.344 orang yang diambil sampelnya untuk pemeriksaan spesimen.

Sejauh ini, pemerintah sudah memeriksa 4.429.576 spesimen terhadap 2.805.313 orang yang diambil sampelnya. Sebagai catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Baca juga: Kasus Covid-19 Tembus 400.000, Ini Rincian Datanya

Selain itu, kasus Covid-19 sudah tercatat di semua provinsi di Indonesia. Secara rinci, ada 502 kabupaten/kota dari 34 provinsi yang terdampak penularan virus corona.

Dengan kata lain sudah lebih dari 97 persen wilayah di Indonesia yang terdampak pandemi.

Pasien sembuh dan meninggal dunia

Meski jumlah kasus terus bertambah, Satgas Penanganan Covid-19 juga mengungkapkan data yang memperlihatkan harapan dengan banyaknya pasien sembuh. Dalam sehari, ada penambahan 3.545 pasien Covid-19 yang kini dianggap tidak lagi terinfeksi virus corona.

Baca juga: UPDATE 28 Oktober: 325.793 Pasien Sembuh dari Covid-19

Mereka dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh sejak awal pandemi berjumlah 325.793 orang.

Namun, kabar duka pun masih melanda dengan bertambahnya pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Pada periode 27-28 Oktober 2020, ada 100 pasien Covid-19 yang tutup usia.

Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia kini mencapai 13.612 orang.

Baca juga: UPDATE 28 Oktober: Bertambah 100, Pasien Meninggal akibat Covid-19 Kini 13.612

Dengan sejumlah data tersebut, maka kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini berjumlah 61.078 orang, baik itu dalam perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Selain kasus positif, saat ini juga terdapat 169.833 orang yang berstatus suspek Covid-19.

Masyarakat masih abai protokol kesehatan

Melihat jumlah kasus Covid-19 yang mencapai 400.000, ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, penambahan kasus tersebut menandakan masih ada masyarakat yang abai dalam penerapan protokol kesehatan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Capai 400.000, Ahli: Masyarakat Ada yang Abai

"Karena masyarakat ada yang abai. Kalau yang pakai protokol kesehatan lebih banyak (penambahannya) akan (turun) menjadi 3.000," kata Miko kepada Kompas.com, Rabu (28/10/2020).

"Kalau yang abai protokolnya lebih banyak (penambahannya) menjadi 4.000, itu normal masyarakat kita," lanjut dia.

Miko menduga, masyarakat yang abai dengan protokol kesehatan ini tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, ia mengimbau semua masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan sehingga penularan dapat ditekan.

"Harusnya masyarakat kita ditingkatkan protokol kesehatannya, dengan 4.000 ini kemungkinan bulan Desember akan menjadi 500.000 (akumulasi) kasusnya," ujar dia.

Pandemi tak kenal libur

Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat bahwa pandemi Covid-19 tidak mengenal kata libur.

Hal itu disampaikannya untuk mengingatkan semua pihak agar mewaspadai potensi klaster penularan Covid-19 setelah libur panjang ini.

"Ingat, pandemi tak mengenal kata libur," ujar Wiku dikutip dari siaran pers di laman resmi covid19.go.id, Rabu (28/10/2020).

"Kami pun meminta kesiapsiagaan seluruh daerah destinasi wisata untuk mengantisipasi terjadinya klaster libur panjang," kata dia.

Baca juga: Jubir Satgas: Pandemi Covid-19 Tak Kenal Kata Libur

Selain itu, Wiku meminta pemerintah daerah dan masyarakat bekerja sama agar tidak muncul kasus baru. Kemudian, meningkatkan perawatan Covid-19 supaya seluruh pasien bisa sembuh.

Wiku juga mengingatkan lima besar provinsi yang mengalami lonjakan penambahan kasus Covid-19 tertinggi. Kelimanya yakni Jawa Barat (naik 627 kasus), Banten (naik 345 kasus), Kepulauan Riau (naik 238 kasus), Riau naik (234 kasus), dan Jawa Tengah (naik 184 kasus).

"Kami melihat tren dari yang sebelumnya membaik, tetapi daerah ini menjadi lengah. Kami mohon perhatiannya bagi daerah-daerah yang masih masuk lima besar agar melakukan evaluasi protokol kesehatan di masyarakatnya," ucap Wiku.

Baca juga: UPDATE 28 Oktober: Kasus Baru Covid-19 Tercatat di 34 Provinsi, DKI Catat 844 Kasus

Selain itu, Wiku mengungkapkan adanya kenaikan kasus kematian mingguan di sejumlah daerah. Pekan ini terjadi peningkatan sebesar 18 persen pada penambahan kematian mingguan.

"Provinsi Jawa Tengah masih bertahan di lima besar kematian tertinggi seperti pekan sebelumnya. Jawa Barat naik 89 kematian, Sumatera Barat naik 22 kematian, Jawa Tengah naik 16 kematian, Kepulauan Riau naik 10 kematian, dan NTB naik 7 kematian," ujar Wiku.

Sementara itu, Banten, Aceh, DKI Jakarta, dan Sumatera Utara yang pekan sebelumnya berada di lima besar provinsi dengan angka kenaikan kematian tertinggi telah berhasil menekan angka kematian pada pekan ini sehinga keluar dari lima besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com