JAKARTA, KOMPAS.com - Survei terkini Indonesia Political Opinion (IPO) tentang kinerja pemerintah memperlihatkan, kepuasan publik terhadap Wakil Presiden Ma'ruf Amin terbilang rendah.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah memaparkan, hanya 33 persen responden yang puas dengan kinerja Ma'ruf. Sementara itu, 67 persen menyatakan tidak puas.
Baca juga: Isi Libur Cuti Bersama, Maruf Amin Jalan Santai di Ancol
Menurut Dedi, hal ini berkaitan peran Ma'ruf yang tidak tampak signifikan selama satu tahun menjabat.
"Terutama adalah terlihat benar bahwa Ma'ruf Amin seolah-olah tidak terlibat dalam kebijakan-kebijakan, termasuk dalam hal yang sifatnya mengemuka di publik. Jadi lebih banyak memperlihatkan one man show," kata Dedi dalam konferensi pers daring, Rabu (28/10/2020).
Hal yang sama terlihat dalam kepuasan responden terhadap kinerja Presiden Joko Widodo.
Mayoritas responden, sebanyak 51 persen merasa tidak puas. Hanya 49 persen yang menyatakan puas.
Faktor penilaian kepuasan terhadap Jokowi dan Ma'ruf itu meliputi kepemimpinan (75 persen), keberpihakan pada rakyat (71 persen), koordinasi antarlembaga (69 persen), integritas/tepat janji (66 persen), dan sikap empati/aspiratif (53 persen).
"Kepemimpinan adalah hal yang paling banyak disorot oleh publik. Pak Jokowi itu dianggap memiliki karakter kepemimpinan yang tidak baik di periode kedua ini, terutama adalah terlihat benar bahwa Ma'ruf Amin seolah-olah tidak terlibat dalam kebijakan-kebijakan," ucap Dedi.
Selain itu, IPO mengukur tingkat kepuasan kinerja pemerintah di beberapa sektor. Berikut ini hasil survei IPO secara rinci.
Sektor Ekonomi
Buruk: 51 persen
Baik: 39 persen
Sangat buruk: 6 persen
Sangat baik: 4 persen
Baca juga: Survei IPR: Kepuasan terhadap Kinerja Kabinet Jokowi-Maruf di Bawah 50 Persen
Sektor Penegakan Hukum