Para pemuda pun kembali berupaya untuk menyatukan sejumlah organisasi untuk melebur dalam satu wadah.
Banyak organisasi pemuda yang sepakat untuk melakukan peleburan atau fusi, salah satunya Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPKI).
Baca juga: Mohammad Yamin, Salah Satu Sosok Penting di Balik Sumpah Pemuda
Namun demikian, Yamin menolak hal tersebut. Ia lebih memilih dibentuknya federasi dari perkumpulan-perkumpulan yang ada.
Sebab, dengan begitu, perkumpulan masing-masing daerah diyakini lebih bisa bergerak bebas tanpa sebuah aturan yang melekat.
Hingga Kongres Pemuda II dibuka pada 27 Oktober 1928 di Jakarta, Yamin yang menjabat sebagai Sekretaris Kongres belum menyetujui dibentuknya fusi.
Meski begitu, Yamin tetap memiliki semangat akan persatuan Indonesia. Dia tetap berharap semangat persatuan tetap ada namun tak menghilangkan kekhasan tiap daerah.
Yamin juga tak ingin Kongres Pemuda II berakhir tanpa hasil. Setidaknya, harus ada kemauan dan kesepakatan bersama yang dibacakan peserta kongres.
Baca juga: Nilai-Nilai Penting Sumpah Pemuda
Saat kongres berlangsung, Yamin menuliskan gagasan "Sumpah Pemuda" dalam suatu kertas. Kertas itu lalu ia sodorkan kepada Ketua Kongres, Soegondo Djojopoespito.
"Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya punya rumusan resolusi yang elegan)," kata Yamin kepada Soegondo, dikutip dari buku Mengenang Mahaputra Prof. Mr. H. Muhammad Yamin Pahlawan Nasional RI (2003).
Rumusan itu kini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda, yang berbunyi:
Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia
Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Setelah Kongres Pemuda II, Yamin mulai melunak akan gagasan fusi organisasi pemuda daerah.
Baca juga: Kisah Lagu Indonesia Raya dan Biola WR Supratman di Museum Sumpah Pemuda
Akhirnya, pada 1930 semua organisasi pemuda bersatu dalam satu wadah, yakni Indonesia Muda.
Tujuan Indonesia Muda adalah membangun dan mempertahankan keinsyafan anak bangsa yang bertanah air satu agar tercapai Indonesia Raya.
Untuk itu, Indonesia Muda berusaha memajukan rasa saling menghargai dan memelihara persatuan semua anak bangsa
Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, tepatnya tahun 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.
Sumpah Pemuda dimaknai sebagai momentum bersatunya para pemuda bergerak bersama dan berjuang menuju Indonesia merdeka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.