Dilansir dari dokumentasi Harian Kompas, ayahnya yang mantri kopi membuat Yamin kecil dibekali pendidikan mumpuni.
Dalam buku Asal-Usul Elite Minangkabau Modern yang ditulis Elizabeth E Graves, para mantri kopi masuk ke dalam golongan terpelajar dengan kemampuan baca tulis dan berhitung yang baik. Kelompok lainnya ialah jaksa dan pangreh praja.
Baca juga: Rumusan Dasar Negara Menurut Moh Yamin
Yamin menyelesaikan pendidikan dasarnya di kampung halaman. Ia kemudian lanjut menimba ilmu di Pulau Jawa, tepatnya di Algemene Middelbare School (AMS) di Surakarta.
Selepas itu, Yamin pindah ke Jakarta untuk menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Hukum (Rechts Hooge School).
Gagasan tentang persatuan Indonesia mulai dikemukakan Yamin saat aktif memimpin Jong Sumatranen Bond.
Ia yang merupakan sastrawan dan penyair, meyakini bahwa bahasa dapat menjadi alat persatuan bangsa.
Gagasan ini pun disampaikan Yamin dalam Kongres Kongres Pemuda I.
Melalui pidatonya, "Kemungkinan Bahasa-bahasa dan Kesusastraan di Masa Mendatang", Yamin menggagas bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.
"Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa bahasa Melayu lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan dan bahasa persatuan yang ditentukan untuk orang Indonesia. Dan kebudayaan Indonesia masa depan akan mendapatkan pengungkapannya dalam bahasa itu," bunyi kutipan pidato Yamin, dilansir dari buku Cendekiawan dan kekuasaan dalam negara Orde Baru (2003).
Baca juga: Mereka yang Merawat Ikrar Sumpah Pemuda di Maluku, Kalbar, dan Sumbar
Pidato Yamin itu menuai respons positif dari para pemuda yang hadir dalam kongres. Gagasan Yamin, utamanya mengenai persatuan, menarik perhatian para pemuda.
Banyak yang meyakini bahwa pemakaian bahasa Melayu, yang kala itu sudah banyak digunakan sebagai bahasa pengantar selain bahasa Belanda dan bahasa Arab, akan digunakan sebagai bahasa pengantar di Indonesia.
Jong Sumatranen Bond sendiri sudah mendiskusikan perihal bahasa persatuan ini sejak tahun 1923.
Saat itulah, konsep mengenai persatuan Indonesia semakin benderang meski Kongres Pemuda I belum berhasil menyatukan kelompok pemuda dalam satu wadah organisasi.
2. Rumusan Sumpah Pemuda
Meski Kongres Pemuda I belum bisa menghasilkan kesepakatan yang berarti, namun pidato Yamin kala itu menimbulkan gejolak semangat baru.