Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Klaster Libur Panjang, Satgas Covid-19 Minta Pemda Tingkatkan Kapasitas RS

Kompas.com - 27/10/2020, 18:06 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah mengantisipasi naiknya kasus positif Covid-19 akibat klaster libur panjang pada akhir pekan ini.

Pesan ini khususnya ditujukan bagi pemerintah daerah yang menjadi destinasi wisata favorit masyarakat.

"Untuk daerah-daerah destinasi wisata dari data yang telah kami sampaikan, kami mohon kesiapsiagaannya untuk mengantisipasi timbulnya klaster libur panjang," kata Wiku dalam keterangan pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (27/10/2020).

Baca juga: Satgas: Libur Panjang Berdampak pada Kenaikan Kasus Positif Covid-19

Wiku mengingatkan, berkaca pada libur panjang Agustus lalu, bisa saja kembali terjadi kenaikan kasus positif Covid-19 secara nasional pada libur panjang akhir pekan ini.

Ia menyebut, salah satu antisipasi yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan atau rumah sakit. Dengan begitu, jika terjadi lonjakan pasien Covid-19, kapasitas RS masih memadai.

"Kami meminta pemda agar meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan," kata Wiku.

Selain itu, ia juga meminta Pemda untuk meningkatkan kapasitas tes Covid-19 di masyarakat.

Setiap faskes juga harus dipastikan siap untuk melayani masyarakat yang ingin melakukan swab test.

"Agar masyarakat maupun pelaku perjalanan dapat melakukan screening secara mandiri sebagai langkah preventif dan diagnosa dini," kata dia.

Sebagai upaya preventif, Wiku juga meminta Pemda memastikan tiap lokasi wisata dan fasilitas umum tersebut memiliki protokol kesehatan yang baik.

Untuk mencegah terjadi kerumunan, pemerintah daerah bisa melakukan pembatasan kapasitas maksimal 50 persen dari total pengunjung.

"Satgas daerah sendiri diharapkan mengawasi jalannya protokol kesehatan dan dilakukan bersama dengan berbagai elemen khususnya pengusaha kawasan wisata, restoran dan tempat-tempat publik lainnya yang diprediksi akan menimbulkan kerumunan saat libur panjang lima hari ke depan," kata Wiku.

Baca juga: Terawan: Apabila Tak Ada Keperluan Mendesak, Libur Panjang Sebaiknya di Rumah

Adapun pemerintah menetapkan cuti bersama dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 hingga 30 Oktober 2020. Dengan keputusan itu, maka akan ada 5 hari libur yang jatuh pada 28 Oktober-1 November.

Sementara itu, pada Selasa (27/10/2020), kasus konfirmasi positif Covid-19 masih bertambah 3.520 kasus baru.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 396.454 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Dari jumlah itu, 322.248 orang dinyatakan sembuh, sementara 13.512 orang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com