Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi UGM: Oligarki di Indonesia Semakin Rumit!

Kompas.com - 27/10/2020, 17:56 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Najib Azca menyebut, praktik oligarki di Indonesia saat ini semakin menguat.

"Secara substansif, praktik oligarki masih terjadi dan ini semakin rumit," ujar Najib dalam diskusi bertajuk 'Demokrasi dan HAM, Refleksi Setahun Kabinet Jokowi-Amin' yang digelar Komnas HAM, Selasa (27/10/2020).

Najib menyebut, menguatnya praktik oligarki saat ini sedikit banyak disebabkan situasi Indonesia pasca-reformasi.

Saat itu, kalangan reformis sebenarnya mengusulkan 'potong satu generasi'.

Baca juga: Faisal Basri: Oligarki Makin Mencengkeram Lewat UU Cipta Kerja

Artinya, tokoh-tokoh yang terlibat dalam pemerintahan Orde Baru yang cenderung koruptif tidak diperbolehkan kembali lagi eksis sebagai pejabat pemerintahan.

Dengan demikian, Indonesia menjalani era reformasi tanpa beban.

"Tapi ketika mengalami reformasi, kita tidak berhasil melakukan langkah yang dulu sempat diusulkan, yaitu potong satu generasi. Akibatnya generasi lama ini tetap hadir dalam struktur yang baru saat ini," ujar Najib.

"Bahkan, mereka melakukan reorganisasi. Kekuatan oligarki masuk menjadi bagian yang inhern dari struktur baru yang bercorak demokrasi prosedural," lanjut dia.

Baca juga: Tak Hanya Covid-19, Jokowi Juga Dinilai Menghadapi Pagebluk Oligarki

Di sisi lain, pertarungan ekonomi global terjadi di mana Indonesia turut berada di dalam pusarannya.

Artinya, pelaku-pelaku oligarki turut bertarung di dalamnya sehingga mereka pun mengeluarkan kebijakan yang hanya menguntungkan salah satu kelompok saja.

"Sekarang, kita berada dalam pertarungan memperebutkan kekuatan kapital global agar masuk ke Indonesia. Salah satunya dengan Omnibus Law, mempermudah investasi," ujar Najib.

"Macam-macam aturan itu dikeluarkan serta punya kecenderungan meminggirkan isu HAM, meminggirkan isu ekologi," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com