Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapor Merah Kemendikbud, Komisi X Soroti Dampak Covid-19 dan Komunikasi

Kompas.com - 27/10/2020, 17:23 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf menanggapi rapor merah yang diberikan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Dede menilai, Kemendikbud cukup banyak memiliki ide dan gagasan untuk memperbaiki kualitas pendidikan, Namun, ide itu terhalang adanya Pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia.

Sehingga, pelajar dan mahasiswa harus menjalani pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) guna menyiasati pendidikan di era pandemi Covid-19.

"Apakah pendidikan daring efektif atau tidak? Jawabannya, harus jujur memang tidak efektif. Karena apa pun ketika melakukan sesuatu yang sifatnya darurat tentu pasti ada ketidakefektifan," ujar Dede Yusuf saat dihubungi Kompas.com, Selasa (27/10/2020).

"Sehingga program-program ini belum bisa berjalan dengan baik," kata dia.

Baca juga: Nadiem Dapat Rapor Merah, FSGI Beri Sejumlah Rekomendasi untuk Kemendikbud

Oleh karena itu, Dede mendorong Kemendikbud memperbaiki kinerja di tahun berikutnya yang dinilai belum berjalan baik.

Ia meminta agar masukan dari berbagai elemen masyarakat sebagai bahan evaluasi terutama terkait dengan pembelajaran jarak jauh.

Dede berharap pembenahan terus dilakukan Kemendikbud terutama di wilayah yang sulit melakukan pembelajaran jarak jauh.

"Salah satunya adalah dengan penguatan sinyal untuk beberapa daerah dan wilayah dan penguatan dukungan pulsa dan kuota," ucap Dede Yusuf.

"Yang berikutnya adalah bagaimana pembelajaran tidak terlalu terbebankan, karena banyak kita menerima masukan-masukan murid yang stres karena pembelajaran daring," kata dia.

Baca juga: Ini Kekurangan Bantuan Kuota Internet dari Kemendikbud Versi FSGI

Dede juga meminta pemerintah memfasilitasi perangkat untuk menunjang pembelajaran bagi pelajar dan mahasiswa yang kesulitan dalam mengikuti pembelajaran daring.

"Ya memberikan gawai atau handphone atau tablet kepada murid-murid terutama yang tidak memiliki. Ini semua tentu memerlukan proses dan akan kita kawal terus," kata Dede.

Kendati demikian, Dede mengatakan, pemerintah terus berupaya melakukan pembenahan salah satunya dengan penambahan anggaran.

Lebih lanjut, Dede berharap ke depannya Kemendikbud dapat memperbaiki komunikasi publik.

Baca juga: Setahun Nadiem, Ketua Komisi X Minta Kemendikbud Perbaiki Komunikasi Publik

Sebab, komunikasi yang dilakukan kerap menimbulkan polemik misalnya program organisasi penggerak (POP).

"Perbaiki komunikasi publik dengan gunakan humas yang profesional, jubir yang tepat dan selalu open communication dengan stakeholder pendidikan. Karena gerbong yang dibawa besar sekali dan diamanatkan wajib oleh UU," ujar politisi Partai Demokrat ini.

"Lainnya sudah mengarah kepada perbaikan nyata, hanya masalah etika berpolitik dan berkomunikasi itu yang belum maksimal. Sehingga kadang-kadang seperti loncat terlalu cepat," tutur Dede Yusuf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com