JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 sudah terjadi di Tanah Air selama lebih dari tujuh bulan, tetapi kasus positif masih terus bertambah hingga Sabtu (24/10/2020).
Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 hingga Sabtu pukul 12.00 WIB menunjukkan, Indonesia memiliki 385.980 kasus Covid-19, terhitung sejak diumumkannya kasus perdana pada 2 Maret 2020.
Dalam waktu 24 jam sebelumnya, terjadi penambahan 4.070 kasus baru Covid-19.
Angka kasus baru tersebut diketahui melalui pemeriksaan spesimen. Sejak Jumat (23/10/2020) hingga Sabtu, sebanyak 39.922 spesimen dari 31.465 orang telah diperiksa.
Secara keseluruhan total spesimen yang diperiksa terkait Covid-19 berjumlah 4.293.347 spesimen dari 2.711.239 orang.
Baca juga: Pada HUT IDI, Jokowi Sampaikan Dukacita untuk Dokter yang Gugur karena Covid-19
Pemeriksaan dilakukan menggunakan dua metode yakni polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
Dari tes yang dilakukan, diketahui pula adanya penambahan pasien yang dinyatakan sembuh.
Sebanyak 309.219 orang dari total kasus positif telah dinyatakan sembuh sejak awal pandemi.
Sementara, pemerintah mencatat ada 4.119 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dalam kurun waktu 23-24 Oktober 2020.
Sayangnya, berita duka masih mengalir. Selama kurun waktu tersebut, terdapat 128 pasien yang meninggal sehingga jumlahnya menjadi 13.205 orang.
Selama pandemi Covid-19 berlangsung, dokter menjadi garda terdepan dalam penanganannya.
Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih setinggi-setingginya kepada para dokter.
Baca juga: HUT IDI, Presiden Jokowi Sebut Masyarakat Rasakan Ketangguhan Para Dokter Selama Pandemi
Hal itu disampaikan Jokowi bertepatan dengan peringatan Hari Dokter Nasional yang jatuh pada Sabtu kemarin.
"Untuk para dokter Indonesia ini, kita haturkan terima kasih dan penghormatan yang setinggi-tingginya," kata Jokowi lewat akun Facebook-nya, Sabtu.
Menurut Kepala Negara, para dokter tak hanya meninggalkan rumah dan keluarga dalam waktu yang lama untuk melayani pasien terjangkit virus corona. Namun, sebagian dari mereka bahkan turut menjadi korban.
Ucapan terima kasih kepada para dokter juga datang dari Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto.
"Saya mengucapkan terima kasih atas pengabdian yang tulus dari para dokter, terutama di saat kita semua sedang berperang melawan Covid-19," kata Terawan pada peringatan Hari Dokter Indonesia seperti dikutip Antara.
Dalam menangani pandemi Covid-19, tak sedikit dokter yang gugur akibat terpapar virus corona.
Sampai Kamis (15/10/2020), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat ada 136 dokter yang meninggal akibat Covid-19.
Baca juga: Hari Dokter Nasional, Bagaimana Sejarahnya?
Atas hal tersebut, Jokowi turut mengucapkan dukacita mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan sambutan dalam peringatan hari ulang tahun IDI secara virtual, Sabtu.
"Dalam kesempatan ini, saya kembali menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga dari dokter-dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19," kata Jokowi, sebagaimana ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden.
Sementara, bagi Terawan, dokter yang gugur selama bertugas menangani pandemi Covid-19 adalah pahlawan karena bertaruh nyawa untuk menyelamatkan pasien yang terpapar.
"Kita tahu, banyak dokter yang gugur dalam tugas melawan Covid-19. Bagi saya mereka adalah pahlawan," ujar Terawan.
Di sisi lain, Jokowi menilai, pandemi Covid-19 harus digunakan sebagai momentum transformasi sistem kesehatan Indonesia.
"Karena itu, situasi sulit yang sedang kita hadapi digunakan sebagai momentum untuk melakukan transformasi termasuk dalam reformasi sistem kesehatan di negara kita," ungkap Jokowi dalam acara virtual Tasyakuran HUT Ke-70 IDI, Sabtu.
Menurut Presiden, IDI dan lembaga kesehatan lainnya harus bekerja sama dan menghilangkan egosentrisme.
Baca juga: HUT IDI, Presiden Jokowi: Covid-19 Jadi Momentum Transformasi Sistem Kesehatan
Jokowi menuturkan, IDI memiliki catatan perjuangan yang panjang, termasuk dalam urusan sinergi antarprofesi, selama 70 tahun berorganisasi.
Dengan begitu, peran IDI dapat diperluas hingga dalam hal meningkatkan derajat kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.
"Saya yakin dalam perjuangan panjang itu, IDI tidak bisa sendirian. IDI berada dalam ekosistem yang di dalamnya ada lembaga pendidikan, ada profesi-profesi lain, ada industri, ini memerlukan sinergi dan kerja sama yang erat," kata Jokowi.
"Peran besar tersebut tentunya membutuhkan dukungan penuh dan kerja sama erat banyak pihak agar IDI dapat mencapai tujuannya itu," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.