Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Pesantren Turut Jelaskan Ajaran Islam yang Rahmatan Lil Aalamin

Kompas.com - 23/10/2020, 13:59 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap pesantren dapat berperan untuk menjelaskan tentang ajaran Islam yang rahmatan lil aalamin sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.

Pasalnya, saat ini banyak negara di dunia yang memandang Islam tak semestinya.

"Saya berharap pesantren dapat menjadi bagian untuk menjelaskan ajaran Islam yang rahmatan lil aalamin," ujar Wapres Ma'ruf Amin di acara Pembukaan Seminar Internasional Santri Milenial 2020 secara daring, Kamis (22/10/2020).

Wapres Ma'ruf Amin mengatakan, saat ini Islam dipersepsikan buruk, khususnya di masyarakat barat.

Baca juga: Kasus Guru Dipenggal, Perancis Akan Perkuat Kendali Pendanaan terhadap Kelompok Islam

Contohnya, hasil survei Pew Research tahun 2017 yang menggambarkan pandangan warga Amerika Serikat terhadap Islam menunjukkan, lebih dari 41 persen melihat Islam yang mendorong terorisme dan kekerasan.

Kemudian, lebih dari 44 persen melihat Islam dan demokrasi tidak dapat berjalan beriringan, dan hampir 50 persen melihat bahwa sebagian warga muslim adalah anti Amerika.

Sementara di Eropa, hasil survei menunjukkan di 10 negara Eropa tercatat lebih dari 50 persen warga Eropa memandang Islam secara negatif.

Bahkan, pendidikan Islam seperti madrasah juga tidak luput dari sorotan karena dianggap sebagai tempat pembibitan ideologi ekstrem.

Baca juga: Sebut Islam dalam Krisis, Presiden Macron Tuai Kecaman Umat Muslim di Media Sosial

Hal tersebut karena orang barat melihat bahwa beberapa pelaku teroris merupakan alumni madrasah.

"Cara pandang yang selalu menggeneralisasi dan negatif ini harus kita lawan. Namun di saat yang sama, umat juga perlu introspeksi," kata dia.

Hal lainnya adalah soal meningkatnya tren Islamophobia di berbagai belahan dunia.

Contohnya serangan atau pelecehan terhadap muslim di Amerika Serikat dan Eropa yang terus meningkat.

"Jika diteliti lebih dalam, sumber utama dari kebencian terhadap Islam adalah ketidaktahuan atau ketidakpahaman terhadap apa itu Islam," kata dia.

Baca juga: Mahfud MD: Tak Ada Diskriminasi Umat Islam di Indonesia

Selanjutnya, adalah soal kondisi sosial dan ekonomi umat Islam yang masih sangat memprihatinkan.

Wapres Ma'ruf Amin mengatakan, pada tahun 2018, hanya 31 negara dari 57 anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang memiliki tingkat literasi di atas 90 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nasional
PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik Supaya 'Survive'

PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik Supaya "Survive"

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

Nasional
Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Nasional
Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Nasional
PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

Nasional
Megawati Serahkan Amicus Curiae terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk 'Palu Emas'

Megawati Serahkan Amicus Curiae terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk 'Palu Emas'

Nasional
PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Nasional
Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com