JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perusahaan Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, sampai saat ini belum ada indikasi yang menghambat proses uji klinis vaksin Covid-19.
Ia pun optimistis uji klinis akan berlangsung dengan baik hingga Januari 2021 mendatang.
"Dan sampai saat ini alhamdulillah belum ditemukan indikasi-indikasi yang mungkin akan menghambat jalannya uji klinis ini," kata Honesti dalam acara dialog produktif bertajuk "Perkembangan Terkini Uji Klinis Vaksin Covid-19" yang disiarkan secara daring, Rabu (21/10/2020).
Baca juga: Bio Farma Sebut Bisa Produksi Vaksin Covid-19 16 sampai 17 Juta Dosis per Bulan
Honesti juga mengatakan, sampai Jumat pekan lalu, sudah ada 1.620 relawan yang mendapatkan suntikan pertama vaksin Covid-19.
Sebanyak 1.074 relawan telah mendapat suntikan kedua, sedangkan 671 relawan sedang diambil darahnya setelah suntikan kedua.
"671 relawan yang mereka sedang diambilkan darah mereka untuk diuji setelah mereka mendapatkan suntikan kedua," ujar dia.
Sebelumnya Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto menyampaikan bahwa dalam uji klinis tahap tiga, relawan akan disuntik dua kali.
Ia berharap uji klinis ini selesai akhir bulan atau awal Januari 2021. "Sehingga laporan uji klinis bisa digunakan untuk mendapatkan emergency use authorization dari BPOM," ujar dia.
Bio Farma menargetkan produksi 250 juta vaksin Covid-19 dan tengah dipersiapkan untuk mendapatkan izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
"Uji-uji dulu sebelum dilakukan produksi, ada stability, ada politic control, semua ini harus dilakukan secara hati-hati untuk menjaga mutu keamanan dari vaksinnya," ucap dia.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia, 1.074 Relawan telah Mendapat Dosis Kedua
Bambang juga mengatakan, pihaknya bisa memproduksi 16 sampai 17 juta vaksin Covid-19 dari kerja sama dengan perusahaan Sinovac Biotech.
"Ini datang secara bertahap dan kami lakukan produksi secara perbulan itu kira-kira 16 sampai 17 juta per bulan yang bisa produksi. Tapi ini tergantung dari ketersediaan atau supply dari Sinovac ya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.