Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pimpin PRN, Batan Gandeng Beberapa Stakeholder Kembangkan Radioisotop dan Radiofarmaka

Kompas.com - 21/10/2020, 14:07 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Anhar Riza Antariksawan mengatakan, pemerintah memerintahkan pihaknya menjadi koordinator prioritas riset nasional (PRN).

Adapun salah satu kegiatan PRN adalah pengembangan produksi radioisotop dan radiofarmaka untuk kesehatan, melalui Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) Batan.

Hal tersebut dilakukan karena kebutuhan radioisotop dan radiofarmaka dalam negeri semakin meningkat, khusunya untuk sektor kesehatan, yaitu penanganan, diagnosis, serta terapi penyakit kanker.

Untuk mencapai hal tersebut, PTRR pun menggandeng beberapa stakeholder antara lain PT Kimia Farma, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), serta Universitas Padjajaran.

Baca juga: Batan Targetkan Pengembangan Sistem Pemantauan Zat Radioaktif Rampung 2022

“Selama ini lebih dari 90 persen pasokan radioisotop dan radiofarmaka dalam negeri dipenuhi produk impor. Padahal, Indonesia mempunyai reaktor riset untuk memproduksi sendiri,” kata Anhar, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Kepala PTRR Rohadi Awaludin pun menjelaskan, produksi radioisotop dan radiofarmaka harus melalui beberapa tahap, antara lain sintesis dan preparasi, peningkatan kapasitas produksi, uji praklinis jika diperlukan, serta uji klinis.

Terkait uji praklinis, Rohadi mengatakan, tidak harus dilalui semua radioisotop dan radiofarmaka. Sebab, produk tersebut merupakan hasil inovasi proses.

Produk hasil inovasi proses merupakan substitusi produk impor yang telah ada selama ini, sehingga tidak memerlukan uji praklinis secara lengkap. Yang diperlukan adalah uji kesetaraan dengan produk yang telah digunakan selama ini,” kata Rohadi.

Baca juga: Proses Clean Up di Batan Indah Selesai, Sisa Satu Langkah Lagi

Pada 2020, status capaian kegiatan pengembangan produksi radioisotop serta radiofarmaka berada pada tahap sintesis dan preparasi dalam skala kecil di laboratorium.

“Pada 2021 diharapkan skala pembuatan dapat ditingkatkan (peningkatan kapasitas). Selanjutnya dilakukan serangkaian pengujian untuk memastikan dapat digunakan pasien,” jelas Rohadi.

Pengembangan produksi radioisotop dan radiofarmaka sendiri akan difokuskan pada tiga produk yaitu Generator Mo-99/Tc-99m, Radiofarmaka berbasis prostate specific membrane antigen (PSMA) atau Lu-177-PSMA, dan Kit radiofarmaka Nanokoloid HSA.

Sebagai informasi, Tc-99m banyak digunakan untuk diagnosis penyakit kanker, jantung, dan ginjal.

Baca juga: Agar Aman dari Radiasi, Batan Akan Tutup Area yang Dikeruk dengan Tanah dari Luar Batan Indah

Rohadi pun mengatakan, tahun ini produk Generator Mo-99/Tc-99m telah berhasil dibuat dalam skala laboratorium.

Pada akhir tahun nanti, generator pun akan bisa diselesaikan secara utuh, untuk dilakukan serangkaian pengujian keamanan pengangkutan dan penggunaan.

Kemudian, produk Lu-177-PSMA biasa digunakan untuk diagnosis dan terapi prostat. Tak hanya itu, hasil pencitraan sebaran radiofarmakanya dapat digunakan untuk mengetahui status terakhir sebaran kanker dalam tubuh.

Halaman:


Terkini Lainnya

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com