Jokowi bantah politik dinasti
Presiden Jokowi membantah perihal isu politik dinasti yang dilakukannya dengan anggota keluarga. Jokowi berpendapat, dinasti politik terjadi jika ia menunjuk anak atau anggota keluarganya menduduki jabatan tertentu di pemerintahan.
"Dinasti politik itu kalau kita menunjuk anggota keluarga kita untuk menjabat. Misalnya saya menunjuk anak saya jadi menteri," ujar Jokowi sebagaimana dikutip dari wawancara khusus dengan BBC Indonesia, Kamis (13/2/2020).
Baca juga: Jokowi Jawab Kritikan soal Eksperimen Dinasti Politik Keluarganya
Sementara itu, menurut Jokowi, jika anggota keluarganya maju dalam kontestasi Pilkada, maka rakyat yang akan menentukan.
"Kalau berpartisipasi dalam pilkada, yang menentukan rakyat, bukan Jokowi. Dia bisa menang, bisa tidak menang. Bisa dipilih, bisa tidak dipilih, apa yang salah? Semua orang berhak untuk dipilih dan memilih di Indonesia," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, rakyat Indonesia sudah semakin cerdas dalam memilih pemimpin. Oleh karenanya, sulit untuk dipengaruhi hal-hal yang tidak rasional.
"Jadi siapa pun mencalonkan menjadi gubernur, bupati, wali kota silakan, tapi kalau tidak dipilih, jangan marah," ucap Jokowi.
Politik Dinasti kabinet Jokowi-Maruf
Politik dinasti tidak hanya terjadi dalam keluarga Jokowi-Ma'ruf. Anggota keluarga para menteri Jokowi juga ikut memperlihatkan praktik yang sama.
Keponakan dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto maju dalam Pilkada 2020, yaitu Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Tangerang Selatan.
Sara berpasangan dengan Muhamad, mantan Sekretaris Daerah Tangerang Selatan.
Pasangan ini diusung oleh PDI-P, Partai Gerindra, PAN, PSI, dan Hanura. Kemudian didukung empat partai tanpa kursi di DPRD yaitu Nasdem, Perindo, Garuda, dan Berkarya.
Baca juga: Sah, PDI-P Usung Muhamad-Sara Djojohadikusumo pada Pilkada Tangsel
Adapula putra dari Sekretaris Kabinet Pramono Anung yaitu Hanindhito Himawan Pramono yang maju sebagai calon Bupati Kediri. Ia berpasangan dengan Dewi Maria Ulfa.
Hanindhito dan Dewi menyapu bersih dukungan dari partai politik yaitu PDI-P, PKB, PAN, Demokrat, Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera, Gerindra, dan PPP. Ditambah tiga partai pendukung non parlemen, yakni Hanura, Partai Garuda, dan PSI.
Pasangan ini berpotensi melawan kotak kosong dalam Pilkada 2020 ini.
Selanjutnya, adik kandung dari Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah yaitu Titik Masudah, juga maju sebagai calon Wakil Bupati Mojokerto di Pilkada 2020. Titik berpasangan dengan calon petahana Pungkasidi.
Pasangan Pungkasidi-Titik didukung tiga partai besar yaitu PDI-Perjuangan, PKB, dan PBB.
Kemudian, Irman Yasin Limpo, adik kandung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, maju sebagai calon wali kota Makassar di Pilkada 2020 dengan pasangannya Andi Zunnun sebagai calon wakil wali kota Makassar. Irman dan Zunnun mendapat dukungan dari Partai Golkar, PKS, dan PAN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.