Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf: Kritik atas Munculnya Politik Dinasti

Kompas.com - 21/10/2020, 08:21 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Jokowi bantah politik dinasti

Presiden Jokowi membantah perihal isu politik dinasti yang dilakukannya dengan anggota keluarga. Jokowi berpendapat, dinasti politik terjadi jika ia menunjuk anak atau anggota keluarganya menduduki jabatan tertentu di pemerintahan.

"Dinasti politik itu kalau kita menunjuk anggota keluarga kita untuk menjabat. Misalnya saya menunjuk anak saya jadi menteri," ujar Jokowi sebagaimana dikutip dari wawancara khusus dengan BBC Indonesia, Kamis (13/2/2020).

Baca juga: Jokowi Jawab Kritikan soal Eksperimen Dinasti Politik Keluarganya

Sementara itu, menurut Jokowi, jika anggota keluarganya maju dalam kontestasi Pilkada, maka rakyat yang akan menentukan.

"Kalau berpartisipasi dalam pilkada, yang menentukan rakyat, bukan Jokowi. Dia bisa menang, bisa tidak menang. Bisa dipilih, bisa tidak dipilih, apa yang salah? Semua orang berhak untuk dipilih dan memilih di Indonesia," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, rakyat Indonesia sudah semakin cerdas dalam memilih pemimpin. Oleh karenanya, sulit untuk dipengaruhi hal-hal yang tidak rasional.

"Jadi siapa pun mencalonkan menjadi gubernur, bupati, wali kota silakan, tapi kalau tidak dipilih, jangan marah," ucap Jokowi.

Politik Dinasti kabinet Jokowi-Maruf

Politik dinasti tidak hanya terjadi dalam keluarga Jokowi-Ma'ruf. Anggota keluarga para menteri Jokowi juga ikut memperlihatkan praktik yang sama.

Keponakan dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto maju dalam Pilkada 2020, yaitu Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Tangerang Selatan.

Sara berpasangan dengan Muhamad, mantan Sekretaris Daerah Tangerang Selatan.

Pasangan ini diusung oleh PDI-P, Partai Gerindra, PAN, PSI, dan Hanura. Kemudian didukung empat partai tanpa kursi di DPRD yaitu Nasdem, Perindo, Garuda, dan Berkarya.

Baca juga: Sah, PDI-P Usung Muhamad-Sara Djojohadikusumo pada Pilkada Tangsel

Adapula putra dari Sekretaris Kabinet Pramono Anung yaitu Hanindhito Himawan Pramono yang maju sebagai calon Bupati Kediri. Ia berpasangan dengan Dewi Maria Ulfa.

Hanindhito dan Dewi menyapu bersih dukungan dari partai politik yaitu PDI-P, PKB, PAN, Demokrat, Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera, Gerindra, dan PPP. Ditambah tiga partai pendukung non parlemen, yakni Hanura, Partai Garuda, dan PSI.

Pasangan ini berpotensi melawan kotak kosong dalam Pilkada 2020 ini.

Selanjutnya, adik kandung dari Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah yaitu Titik Masudah, juga maju sebagai calon Wakil Bupati Mojokerto di Pilkada 2020. Titik berpasangan dengan calon petahana Pungkasidi.

Pasangan Pungkasidi-Titik didukung tiga partai besar yaitu PDI-Perjuangan, PKB, dan PBB.

Kemudian, Irman Yasin Limpo, adik kandung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, maju sebagai calon wali kota Makassar di Pilkada 2020 dengan pasangannya Andi Zunnun sebagai calon wakil wali kota Makassar. Irman dan Zunnun mendapat dukungan dari Partai Golkar, PKS, dan PAN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com