Salah satu pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang dilakukan adalah melalui industri halal. Ma'ruf mengatakan, industri halal di Indonesia perlu dioptimalkan sebab saat ini masih kecil skalanya.
Padahal, menurut dia, potensi industri halal di Indonesia sangat besar. Saat ini, Indonesia justru dibanjiri produk halal dari negara lain.
"Selama ini kan halal kita baru taraf memberi sertifikat, memberi pengakuan kehalalan kemudian menjadi konsumen. Nah ke depan kita harus jadi produsen halal. Artinya kita harus membangun produk halal. Bukan hanya konsumen dalam negeri tapi juga ekspor," kata Ma'ruf.
Baca juga: Pemerintah Siapkan 8 Kawasan Industri Halal, di Mana Saja?
Dalam rangka pengembangan industri halal itu pula, Wakil Presiden Ma'ruf Amin pun menyasar sejumlah daerah di Jawa Barat yang bisa dijadikan kawasan industri halal.
Selain itu, adapula empat kawasan industri lainnya yang sedang menyiapkan pengembangan kawasan industri halal.
Keempatnya adalah Kawasan Industri Bintan Inti dengan luas 6,5-100 hektare di Bintan, Kepulauan Riau; Kawasan Industri Batamindo seluas 17 hektare di Batam, Kepulauan Riau; Kawasan Industri Jakarta, Pulogadung; dan dan Kawasan Industri Surya Borneo 146.5 hektare di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Baca juga: Pemerintah Siapkan 8 Kawasan Industri Halal, di Mana Saja?
Menurut Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Dody Widodo, industri halal Indonesia berpotensi menjadi basis produksi halal bagi negara-negara Asia dan Timur Tengah.
Untuk pasar domestik sendiri, perlu adanya peningkatan konsumsi dan kebutuhan produk halal.
"Nilai konsumsi produk halal Indonesia pada tahun 2018 mencapai 220 miliar dollar AS, dan diproyeksikan naik menjadi 330,5 miliar dollar AS pada tahun 2025," kata dia.
Baca juga: Kepada Ridwan Kamil, Wapres Sebut Jawa Barat Bisa Jadi Kawasan Industri Halal
Wapres Ma'ruf Amin mengatakan, selama ini Indonesia menjadi rujukan global atau negara lain dalam hal sertifikasi produk halal.
"Kalau untuk sertifikasi halal, Indonesia itu menjadi rujukan dunia atau global karena standar halal Indonesia dipakai di seluruh dunia," ujar Ma'ruf dalam dialog virtual, Kamis (7/8/2020).
Ia menuturkan, lebih dari 50 lembaga sertifikat halal dunia, menggunakan standar halal Indonesia untuk produk-produk yang beredar di negara mereka.
Baca juga: Wapres: Standar Sertifikasi Halal di Indonesia Jadi Rujukan Global