Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Wapres, Hanya 13 Persen UMKM Sudah Manfaatkan Teknologi Digital

Kompas.com - 20/10/2020, 10:18 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, saat ini hanya 13 persen pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang sudah memanfaatkan teknologi digital.

Jumlah tersebut hanya 8,3 juta dari 64,2 juta para pelaku UKM di Tanah Air.

"Sayangnya, dengan segala potensi teknologi digital yang ada, baru sekitar 13 persen atau hanya sekitar 8,3 juta dari 64,2 juta pelaku UKM secara nasional yang memanfaatkan teknologi digital," ujar Ma'ruf dalam acara Peluncuran program Pelatihan Digitalisasi Pemasaran dan Manajemen Produk Halal Bagi UMKM secara daring, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Jokowi Sebut UU Cipta Kerja Permudah Izin Usaha UMKM

Ma'ruf mengatakan, hal tersebut berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM terutama dalam penggunaan platform e-commerce.

Padahal, kata dia, penggunaan teknologi digital justru semakin diperlukan apalagi saat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini.

"Sebagai contoh, berdasarkan hasil survei Bank Dunia, beberapa usaha yang tidak mengalami penurunan pendapatan selama pandemi Covid-19 ini adalah mereka yang menggunakan penjualan online sebagai sarana pemasarannya," kata dia.

Oleh karena itu, Ma'ruf pun berharap upaya perluasan akses pasar dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai platform digital marketplace untuk memfasilitasi UMKM pun diperlukan.

Hal tersebut dinilai sangat penting karena UMKM memiliki kontribusi yang besar dan krusial sebagai penggerak roda perekonomian bangsa.

Baca juga: Moeldoko: Omzet UMKM di Masa Pandemi Covid-19 Rata-rata Merosot hingga 50 Persen

Apalagi, UMKM mencakup 99 persen dari jumlah unit usaha di Indonesia.

Selain itu, UMKM juga memberikan kontribusi 97 persen penyerapan tenaga kerja, 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, serta penyumbang 58 persen dari total investasi, dan 14 persen dari total ekspor.

"Saya memandang bahwa fasilitasi yang dilakukan terhadap UMKM agar mampu memanfaatkan platform digital untuk pemasarannya dapat mengakselerasi berbagai dukungan pemerintah yang telah ada saat ini," kata dia.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, digitalisasi UMKM harus dipahami sebagai strategi untuk bertahan.

Apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini.

"Terbukti, menurut survei World Bank 42 persen UMKM di Indonesia menggunakan media sosial atau platform digital dalam merespons pandemi Covid-19," ujar Teten.

Baca juga: Teten Masduki Sebut Banjir Bandang Garut Selatan Disebabkan Kerusakan Lingkungan

Sedangkan menurut survei McKinsey pada bulan Juli, kata dia, ditemukan kenaikan penjualan di platform digital sebesar 26 persen.

Hal tersebut ditambah dengan adanya 3,1 juta transaksi setiap hari selama pandemi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com