JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat hari ini, Selasa (18/10/2020), genap setahun Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin memimpin Indonesia.
Bagi Jokowi, ini merupakan periode keduanya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
Kali ini, dia didampingi Ma'ruf Amin yang sebelumnya dikenal sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia, dan menggantikan Jusuf Kalla.
Jokowi dan Ma'ruf memimpin Indonesia setelah berhasil mengalahkan pesaingnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019.
Baca juga: Periode Kedua Jokowi: Buzzer Dinilai Tak Lagi Efektif, Serangan ke Kebebasan Sipil Semakin Ganas
Seperti halnya Pilpres 2014 saat Jokowi-Kalla mengalahkan Prabowo-Hatta Rajasa, Pilpres 2019 juga memiliki catatan kelam tersendiri.
Catatan kelam itu ditandai dengan maraknya politik identitas, politisasi SARA, hingga sejumlah hoaks yang membuat masyarakat terbelah.
Namun, setelah sejumlah proses politik, termasuk pertemuan Jokowi dengan Prabowo di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta pada 13 Juli 2019, tidak ada hambatan politik untuk segera melantik Jokowi-Ma'ruf.
Baca juga: Setahun Jokowi-Maruf, Kontras Catat 158 Pelanggaran Atas Kebebasan Sipil
Jokowi mengaku tidak ada persiapan khusus dalam pelantikan ini. Sejumlah aktivitas dilakukan pada Minggu pagi, di antaranya menerima sejumlah kepala negara sahabat.
Di antaranya, Jokowi bertemu Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, serta Perdana Menteri Republik Singapura Lee Hsien Loong.
Baca juga: Dilantik untuk Kedua Kalinya Jadi Presiden, Jokowi Sebut Tak Ada Persiapan Khusus
Berbeda dengan Jokowi, aparat keamanan justru bekerja keras dan mempersiapkan segala sesuatu agar pelantikan berjalan lancar. Jalur antara Istana Kepresidenan hingga Gedung DPR diamankan, dengan sejumlah ruas jalan yang ditutup.
Kepolisian dan TNI berusaha memastikan tidak ada gangguan atau ancaman keamanan menjelang hingga sesudah pelantikan.
Saat pelantikan, suasana di Gedung DPR pun terlihat meriah. Anggota MPR, DPR, dan DPD sudah memenuhi Gedung Kura-kura di Kompleks Parlemen yang akan menjadi lokasi pelantikan.
Suasana ini semakin meriah karena kondisi politik yang juga sudah kondusif sejak pertemuan Jokowi dengan Prabowo beberapa bulan sebelumnya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu memastikan diri tidak ada lagi riak-riak sisa Pilpres 2019 dengan menghadiri pelantikan.
Baca juga: Sapaan Jokowi yang Dibalas Salam Hormat Prabowo-Sandiaga...
Suasana juga semakin ramai dengan kehadiran sejumlah presiden dan wakil presiden periode sebelumnya.
Kehadiran Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri juga menjadi sorotan. Sebab, sangat jarang Ketua Umum PDI-P dan Partai Demokrat itu hadir bersamaan di sebuah acara.
SBY tampak didampingi wakil presidennya di periode kedua, Boediono. Sementara, Megawati didampingi wakil presiden pendampingnya, Hamzah Haz.
SBY-Boediono dan Megawati-Hamzah Haz berdampingan saat memasuki ruang sidang paripurna.
Baca juga: Megawati-Hamzah Haz dan SBY-Boediono Berdampingan Masuki Ruang Pelantikan
Suasana kemudian berubah khidmat saat Jokowi dan Ma'ruf Amin diambil sumpahnya sekitar pukul 16.00 WIB. Jokowi mengambil sumpah, selanjutnya diikuti pengambilan sumpah Ma'ruf Amin.
Setelah pengambilan sumpah, Jokowi dan Ma'ruf Amin pun menandatangani berita acara pelantikan yang disaksikan 10 pimpinan MPR.
Jokowi dan Ma'ruf resmi memimpin Indonesia mulai 20 Oktober 2019.
Baca juga: Setahun Jokowi-Maruf, Kontras: Indonesia dalam Ancaman Resesi Demokrasi
Hal ini terjadi saat Jokowi menyapa Prabowo dan Sandiaga Uno sebelum membacakan pidato pertamanya sebagai presiden di periode kedua.
Baik Prabowo dan Sandiaga Uno kemudian membalas sapaan Jokowi dengan salam hormat layaknya tentara.
Baca juga: Dua Kali Prabowo Salam Hormat ke Jokowi...
Dalam pidatonya, Jokowi menyebutkan sejumlah program kerja yang akan dilakukan pada periode kedua. Program itu antara lain pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, pemangkasan regulasi dan birokrasi, serta transformasi ekonomi.
Jokowi kemudian mengakhiri pidato dengan peribahasa Bugis:
"Pura babbara’ sompekku… Pura tangkisi’ golikku…"
"Layarku sudah terkembang… Kemudiku sudah terpasang… Kita bersama, menuju Indonesia maju!" kata Jokowi, menutup pidatonya.
***
Dalam memperingati satu tahun kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin, Kompas.com menghadirkan sejumlah catatan menarik selama satu tahun kepemimpinan mereka. Ikuti terus catatan kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf dalam sejumlah tulisan sepanjang 20 dan 21 Oktober 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.