JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil riset Lembaga Survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKopi) menunjukkan, mayoritas responden merasa kondisi pandemi Covid-19 saat ini lebih mengancam jika dibandingkan enam bulan lalu.
Telesurvei dilakukan terhadap 803 pekerja kantoran di Jakarta pada 8-10 Oktober 2020.
Manajer Riset Lembaga Survei KedaiKopi Justito Adi Prasetio mengatakan, sebanyak 64,7 persen responden menganggap Covid-19 saat ini lebih mengancam.
Baca juga: Survei: Masyarakat Tahu Protokol Kesehatan Covid-19, Tapi Kurang Diterapkan
"Ini terkait pemahaman risiko, yang menganggap hari ini Covid-19 lebih mengancam sebanyak 64,7 persen," ujar Justito dalam diskusi daring bertajuk Yakin dengan Vaksin, Sabtu (17/10/2020).
"Sementara itu, yang merasa Covid-19 saat ini tidak mengancam sebesar 35,3 persen," tutur dia.
Dengan demikian, kata Justito tetap ada sebagian pihak yang menganggap Covid-19 masih biasa-biasa saja. Menurut dia, kondisi ini seharusnya menjadi catatan khusus.
"Sebab bisa jadi nanti yang anggap (Covid-19) ini biasa-biasa saja menolak diberikan vaksin," tuturnya.
Baca juga: Survei KedaiKopi di Jakarta: 62,6 Persen Nyaman dengan Kinerja Jokowi Atasi Pandemi
Justito mengungkapkan, dalam survei tersebut sampel survei dibatasi terhadap pekerja kantoran yang berada di Jakarta.
Pertimbangannya, tingkat literasi mereka dianggap tinggi. Sehingga KedaiKopi ingin mengukur opini publik yang berasal dari pihak yang tingkat literasinya baik.
Apabila dari hasil tersebut masih ada yang menganggap Covid-19 biasa-biasa saja, kata Justito, harus menjadi evaluasi bagi pemangku kepentingan.
Lebih lanjut, Justito juga mengungkapkan persepsi masyarakat terhadap isu vaksin Covid-19, khususnya vaksin Merah Putih.
Berdasarkan hasil survei Kedai Kopi, sebanyak 59,7 persen responden tahu soal pengembangan vaksin Merah Putih.
Sisanya, yakni sebanyak 40,3 persen responden tak mengetahui.
Baca juga: Eijkman Prediksi Uji Praklinis Vaksin Merah Putih Dilakukan pada November
Kemudian, saat responden ditanya optimisme atas vaksin Merah Putih, sebanyak 70,7 persen responden menjawab yakin.
Sedangkan sebanyak responden menyatakan tidak optimistis dengan vaksin itu.
"Kesimpulannya kalau bisa dibilang optimis, memang iya. Tetapi optimisme itu tidak tinggi sekali. Tidak bisa pula dibilang rendah," ungkap Justito.
"Selain itu, vaksin juga diharapkan publik sebagai salah satu sarana yang bisa membantu menyelesaikan pandemi," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.