Diakui Lilik, organisasi-organisasi masyarakat dan sejumlah lembaga membuat buku acuan sendiri dengan pemahaman yang agak berbeda.
"Maka buku ini yang kita tunggu-tunggu sebagai acuan kita semua dari Sabang sampai Merauke, termasuk kami di BNPB," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, tim penyusun buku “Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan Covid-19” Sonny Hari B. Harmadi mengungkapkan perbedaan persepsi tersebut.
Baca juga: BNPB Minta Daerah Persiapkan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
Dikatakan Sonny, buku pedoman perubahan perilaku tersebut hadir untuk menyamakan persepsi.
"Makanya persepsi kita harus kita samakan, terutama bagi para pengambil kebijakan. Kami berkesimpulan perlu menyusun buku pedoman Perilaku yang baku dan berlaku untuk semua," ujarnya.
Secara singkat, buku saku ini berisi seputar perubahan perilaku, apa dampak dan syaratnya.
Dalam proses penyusunannya, melibatkan para pakar dari berbagai bidang disiplin ilmu seperti pakar kesehatan, sosiolog, antropolog, hingga ahli bahasa.
Dengan melibatkan ahli bahasa, lanjut Sony, pesan yang disampaikan mudah diterima masyarakat.
Baca juga: BNPB: September, Kualitas Udara di DKI Lebih Baik Salah Satunya karena Pandemi
"Bagaimanapun juga bahasa menjadi penting sebagai media komunikasi karena orang akan paham dengan menggunakan bahasa yang tepat," terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.