Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bisa Jadi Contoh, Ini Cara Ponpes Darunnajah Cegah Penularan Covid-19

Kompas.com - 16/10/2020, 17:25 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Darunnajah Sofwan Manaf mengatakan, pihaknya melakukan beberapa upaya ketat untuk mencegah penularan Covid-19.

Pertama, Ponpes Darunnajah menerapkan pembatasan orang keluar masuk, atau yang disebut One Gate System. Hal tersebut dilakukan karena kasus konfirmasi positif di ponpes biasanya berasal dari orang yang keluar masuk.

“Semua orang sehat yang berada di dalam ponpes tidak bisa keluar masuk secara bebas,” kata Sofwan, dalam talkshow Sosialisasi Iman, Aman, dan Imun Hadapi Covid-19, yang berlangsung secara daring melalui aplikasi Zoom, dari Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta, Jumat (16/10/2020).

Lebih lanjut, Sofwan mengatakan, dalam menjalankan sistem tersebut, pihaknya mewajibkan semua pihak menjaga kesehatan. Baik itu santri, guru, pengelola ponpes, hingga orangtua santri.

Baca juga: Begini Cara Pondok Pesantren Tebuireng Cegah Potensi Penularan Covid-19

Sebagai informasi, saat ini Ponpes Darunnajah menjalankan dua pembelajaran yaitu daring dan luring.

Khusus santri yang ingin mengikuti pembelajaran luring, sebelum datang ke ponpes harus mengisolasi diri, lalu membawa hasil rapid test antigen, dan kembali mengisolasi diri di dalam ponpes.

Guru dan pengelola ponpes pun dituntut mematuhi sistem tersebut. Bahkan demi menekan risiko penularan, guru-guru Ponpes Darunnajah diwajibkan tinggal di dalam ponpes.

Sementara itu, untuk orangtua santri, pihak Ponpes Darunnajah membatasi jumlah kunjungan menjadi 80 orang dalam seminggu.

“Wali murid yang mau datang harus mendaftar dulu secara online. Saat bertemu pun jaraknya harus 2 meter. Untuk sementara juga tidak boleh pelukan. Selama pandemi doakan saja agar aman, kalau mau kirim makanan segala macam masih boleh,” kata Sofwan.

Baca juga: Santri di Ponpes Al Izzah Malang Belajar secara Online dari Kamar

Upaya berikutnya yang dilakukan Ponpes Darunnajah adalah menegakan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan. Sofwan mengatakan, hal tersebut penting dilakukan meski harus menempuh cara yang tidak biasa.

“Di sini kalau ada yang tidak pakai masker, kami denda Rp 250.000. Uangnya 50 persen buat pelapor, 50 persen buat lembaga. Mengubah perilaku dari yang tidak siap ke siap memang terkadang harus dipaksa,” kata Sofwan.

Setelah upaya-upaya tersebut, Sofwan juga tetap memastikan semua orang yang berada di Ponpes Darunnajah menerapkan pola hidup sehat dan rutin berolahraga.

Meski begitu, Sofwan mengakui, ponpesnya pernah mengalami satu kasus positif. Namun saat itu, pihaknya langsung mengambil langkah cepat.

Baca juga: Wamenag: Santri Banyak Berkontribusi untuk Kemajuan Indonesia

“Sempat ada satu kasus, itu pun karena keluarganya di rumah. Setelah itu satu pesantren dites. Alhamdulillah tidak ada yang terjangkit,” kata Sofwan.

Saat ini, 15 dari 17 kampus Ponpes Darunnajah melakukan pembelajaran luring. Sekitar 8.000 santri sudah berada di pesantren.

Sofwan pun berharap, ponpes yang merupakan bagian dari pendidikan anak bangsa turut mendapat perhatian.

“Kalau ada kasus positif, jangan malah menjatuhkan pesantren. Sebelumnya ada yang bilang pesantren limbahnya wabah. Saya yakin kiai-kiai sudah berusaha,” kata Sofwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com