JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, kegiatan yang melibatkan ekonomi umat di Tanah Air saat ini masih tertinggal.
Padahal, Indonesia merupakan negara yang penduduknya mayoritas Muslim.
"Dengan mayoritas penduduk Muslim, kita harus mengakui bahwa saat ini kegiatan ekonomi yang melibatkan umat masih tertinggal," kata Ma'ruf saat memberi orasi ilmiah secara online dalam Dies Natalis Universitas Diponegoro (Undip), Semarang ke-63, Kamis (15/10/2020).
Baca juga: Wapres: Inkubasi Halal Perlu Dibangun untuk Kembangkan Ekonomi Syariah
Ma'ruf mengatakan, keterlibatan umat dalam kegiatan ekonomi sebenarnya dapat menyejahterakan masyarakat.
Terutama masyarakat bawah yang ekonominya lemah.
Apabila masyarakat berekonomi lemah ini terlibat dalam kegiatan ekonomi umat, kata dia, kesenjangan ekonomi pun dapat berkurang.
Hal tersebut akan berdampak baik pada keberlangsungan bangsa ini, utamanya dalam hal kesejahteraan.
"Sebagai sarana pelibatan dan pemberdayaan umat, pemerintah telah berkomitmen mengakselerasi perkembangan ekonomi dan keuangan syariah," kata dia.
Baca juga: Wapres Harap Pemuda ASEAN Kembangkan Kerukunan dan Perdamaian
Oleh karena itu, salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah saat ini yakni memperkuat kelembagaan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Setidaknya, ada empat hal yang menjadi fokus dalam pengembangannya, yakni pengembangan dan perluasan industri produk halal, keuangan syariah, dana sosial syariah, dan kegiatan usaha syariah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.