Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Covid-19 di Tempat Wisata, Kemenparekraf Sosialisasikan Cuci Tangan Pakai Sabun

Kompas.com - 15/10/2020, 14:00 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah menggencarkan program clean, health, safety and environment (CHSE) di berbagai destinasi wisata di Tanah Air.

Program ini digerakkan merespons pandemi Covid-19, sekaligus untuk membangkitkan sektor pariwisata di tengah wabah.

"Apa yang kami lakukan, kami ke destinasi-destinasi wisata terutama desa-desa wisata dan destinasi yang dikelola oleh publik," kata Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hari Santosa Sungkari, dalam acara kampanye Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang ditayangkan YouTube Kementerian Kesehatan RI, Kamis (15/10/2020).

Baca juga: Atasi Pandemi Covid-19, 80 Persen Masyarakat Harus Rajin Cuci Tangan Pakai Sabun

Hari mengatakan, melalui program CHSE pihaknya memberikan wastafel, instalasi air bersih beserta pembuangannya, hingga sabun ke berbagai destinasi wisata.

Kemenparekraf juga menyosialiasikan urgensi mencuci tangan dengan sabun untuk mencegah penularan virus corona, termasuk di tempat-tempat wisata. Bahkan, di tempat wisata yang berada di zona hijau pun, menjaga kebersihan tangan harus diutamakan.

"Saya sampaikan juga walaupun di destinasi yang bersangkutan itu zona hijau, tetap kita harus melakukan cuci tangan karena itu satu-satunya yang bisa menghindarkan kita dari virus," ujar Hari.

"Kita menjaga kebersihan mulai dari cuci tangan karena sabun salah satu yang menghindari virus itu masuk ke badan kita," tuturnya.

Baca juga: Jubir Satgas Covid-19 Nyatakan Makin Banyak Warga Terapkan 3M

Dalam menjalankan program tersebut, lanjut Hari, pihaknya mengikutsertakan pejabat daerah setempat seperti kepala dinas kesehatan. Hal ini untuk memastikan agar program CHSE tersosialisasikan dengan baik.

"Jadi di 5 destinasi prioritas dan 10 destinasi superprioritas di seluruh Indonesia, kita sedang laksanakan itu," kata dia.

Diberitakan, penularan virus corona masih terjadi di Indonesia. Data pemerintah Rabu (14/10/2020) memperlihatkan bahwa ada 4.127 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 344.749 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Baca juga: UPDATE: 344.749 Kasus Covid-19 dan Kasus Aktif di 252 Daerah Masih Tinggi

Kemudian, dalam sehari ada penambahan 4.555 pasien Covid-19 yang sembuh. Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh kini mencapai 267.851 orang sejak awal pandemi.

Pada periode 13-14 Oktober 2020, juga tercatat ada 129 pasien Covid-19 yang tutup usia. Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 12.156 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com