JAKARTA, KOMPAS.com - Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, klaster keluarga di Kota Bogor menempati peringkat utama dalam wabah Covid-19 di wilayah tersebut.
Hal tersebut disampaikan Bima saat menghadiri acara kampanye nasional dan hari cuci tangan pakai sabun sedunia, secara daring, Kamis (14/10/2020).
"Berdasarkan data, klaster keluarga di Kota Bogor menempati peringkat utama sampai saat ini ada 277 keluarga dengan kasus positif (Covid-19) 170," ujar Bima.
Baca juga: Kementerian PPPA Susun Protokol Kesehatan, Cegah Covid-19 Klaster Keluarga
Ia mengatakan, sebagian besar kasus Covid-19 pada klaster keluarga terjadi karena adanya anggota keluarga yang keluar rumah, baik keluar kota maupun bekerja.
Kota Bogor sendiri saat ini masih berstatus zona oranye Covid-19 atau risiko sedang penyebaran Covid-19.
Bima Arya sebelumnya mengatakan, Kota Bogor menyesuaikan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi DKI Jakarta.
Salah satunya memperbolehkan tempat usaha seperti rumah makan dan restoran beroperasi dan melayani dine in hingga pukul 21.00 WIB.
"Rumah makan dan restoran, silakan, bisa melakukan kegiatan musik dan lain-lain, batas waktu pukul 21.00 WIB dengan protokol kesehatan," kata dia.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Depok Mulai Didominasi Klaster Keluarga
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pernah menyebutkan, kasus Covid-19 yang ada di Kota Bogor didominasi oleh klaster keluarga.
Mengutip laman resmi Kemenkes, Kamis (8/10/2020), klaster rumah tangga menjadi faktor risiko dan menunjukkan kenaikan kasus paling tinggi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan